
Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Bagi kamu yang baru saja lulus kuliah atau sedang mencari pekerjaan, proses wawancara kerja mungkin adalah sesuatu yang menantang.
Tak hanya kemampuanmu dalam menjawab pertanyaan, ada berbagai faktor yang dapat memengaruhi keberhasilanmu dalam wawancara kerja.
Meski demikian, sudah tahukah kamu jika kondisi kulit ternyata bisa berdampak pada hasil wawancara kerjamu?
Melansir dari laman Pop Sugar, sebuah riset menyebutkan jika orang-orang dengan kulit wajah berjerawat ternyata lebih mengalami diskriminasi ketika mencari pekerjaan.
Baca Juga
-
Benarkah Orang Berkulit Gelap Tak Butuh Tabir Surya? Ini Faktanya
-
Rahasia Perawatan Wajah Cantik Heidi Klum, Ternyata Pakai Sampo Bayi!
-
Punya Pacar Usil, Wajah Pria Ini Mendadak Berubah Belang dan Tanning
-
Noda Bekas Jerawat Suka Membandel, Dokter Kulit Bocorkan Solusinya
-
Hobi Berjemur di Pagi Hari, Haruskah Pakai Tabir Surya?
-
Jerawat Datang Mengganggu saat Hanya di Rumah Aja, Berikut 6 Penyebabnya
Bahkan 78 persen orang pun berpendapat kalau mereka yang punya jerawat atau noda di wajah akan lebih susah mendapat pekerjaan.
"Kita hidup di masyarakat yang membuat kita menerapkan standar tertentu tanpa kita sadari," ungkap Alison Green, seorang mantan manajer SDM.
"Ada bias tentang ras, gender, umur, agama, kelas sosial, hingga penampilan fisik."

Tentu saja, penampilan fisik dan jerawat sama sekali tak ada hubungannya dengan kompetensi seseorang. Namun, menurut psikoterapis Matthew Traube, kondisi kulit memang dapat berdampak pada psikologis seseorang.
Bagi pekerjaan yang banyak berhubungan dengan klien, perusahaan cenderung akan mencari seseorang yang dapat merawat tubuh dengan baik.
Oleh karenanya, menurut Traube, perusahaan dapat mempunyai persepsi bahwa orang dengan kulit berjerawat tidak mampu menjaga kebersihan diri mereka.
Selain itu, jerawat dan masalah kulit juga bisa dipandang sebagai sesuatu yang menular meski hal ini tidak benar adanya.
Di sisi lain, masalah jerawat ternyata juga bisa berpengaruh kepada rasa percaya diri seseorang.
"Mempunyai kondisi di kulit, terutama seperti jerawat di wajah, dapat berdampak besar ke rasa percaya diri," ungkap ahli psikodermatologi dr. Josie Howard.
"Wawancara kerja adalah momen ketika kamu mempresentasikan dirimu sendiri untuk dievaluasi. Orang-orang jadi lebih sadar akan kekurangan yang tampak, dan ini membuat mereka susah berfokus pada isi wawancara dan interaksi yang ada," imbuhnya.
Parahnya lagi, stres akibat wawancara kerja dapat mendorong timbulnya jerawat. Stres yang bertumpuk-tumpuk ini bisa berdampak parah pada kulit.
Guna mengatasinya, kamu disarankan untuk tetap membersihkan kulit dan melakukan rutinitas skincare seperti biasa. Selain itu, cobalah untuk tak terlalu memedulikan jerawat yang muncul agar tidak semakin stres.
"Faktor terpenting saat mempresentasikan diri adalah merasa nyaman dalam kulitmu," ungkap dr. Howard. "Kamu mungkin punya jerawat, tapi dengan berfokus pada pembicaraan, maka fokus pewawancara juga bakal beralih (dari wajah)."
Terkini
- Saatnya Berbagi Tugas di Dapur, Karena Memasak Bukan Hanya Tanggung Jawab Perempuan
- Lajang dan Bahagia: Cara Perempuan Menikmati Hidup Tanpa Tekanan Sosial
- Plan Indonesia dan SalingJaga Gelar Soccer for Equality, Dukung Kesetaraan Pendidikan Anak Perempuan NTT
- Paternity Leave Bukan Sekadar Cuti, Tapi Wujud Budaya Kerja yang Inklusif
- Koper Ringan, Gaya Baru Menjelajah Dunia Tanpa Beban
- Body Positivity vs Body Neutrality: Mana Jalan Terbaik Menerima Tubuh Apa Adanya?
- Wujud Kesetaraan di Dunia Transportasi, Kartini Masa Kini di Balik Kemudi
- Musikal untuk Perempuan: Merayakan Persahabatan Lewat Lagu Kunto Aji dan Nadin Amizah
- Melangkah Sendiri, Merdeka Sepenuhnya: Kenapa Perempuan Pilih Solo Traveling?
- Koneksi Bukan Kompetisi: The Real Power of Women Supporting Women