Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Perilaku di media sosial dapat menunjukkan kecenderungan seseorang terhadap hal tertentu. Hal itu termasuk bahagia atau tidaknya seseorang dalam hubungan asmara yang tengah dijalani.
Melansir Yourtango, ternyata ada beberapa kebiasaan pasangan di media sosial yang perlu diwaspadai. Pasalnya, mungkin saja hal itu jadi pertanda bahwa dia tak cukup bahagia bersama. Kebiasaan apa saja yang dimaksud?
1. Menghabiskan terlalu banyak waktu di media sosial
Main media sosial seperti Facebook memang menyenangkan. Hanya saja, salah satu dampak negatif dari menghabiskan terlalu banyak waktu di dunia maya adalah meningkatkan kecemburuan.
Baca Juga
-
Biar Kulit Tetap Sehat, Mencuci Muka Minimal 2 Kali Sehari yuk!
-
Reaksinya Suka Berlebihan, Inilah 5 Zodiak Paling Dramatis
-
Tetap Suka Sepatu Tak Tinggi, Panjang Kaki Wanita Ini Ternyata 1,3 Meter!
-
Deg-degan Mau Kencan Pertama? Simak Tips Kencan Berdasarkan Zodiak Ini!
-
5 Fakta soal Alkohol dalam Skincare, Ternyata Bisa Melembapkan Kulit!
-
Berbagi Foto Cantik di Media Sosial, Tentara Angkatan Darat Curi Perhatian
Dia mungkin jadi terlalu menikmati gambaran kehidupan sempurna ala orang-orang di media sosial. Sedihnya, dia mungkin sebenarnya kecewa karena pasangannya sekarang jadi terlihat tak sesuai 'standar'.
Pernyataannya lagi, mengapa dia selalu sibuk dengan media sosial, bahkan saat bersamamu? Apakah media sosial lebih menarik dari pada pertemuan kalian?
2. Sering mengecek halaman media sosial mantan
Kebiasaan seperti ini menunjukkan kalau dia susah move on. Dia masih ingin selalu tahu apa yang dilakukan sang mantan. Apakah si mantan bahagia? Nongkrong di mana saja? Mantan pacar sudah punya pasangan baru belum?
Si dia mungin melakukannya karena masih sayang mantan dan berharap bisa balikan. Jika memang demikian, mengapa kamu harus mempertahankan orang yang masih terjebak dalam hubungan masa lalu?
3. Unggan konten demi membikin mantan cemburu
Banyak orang mempertahankan pertemanan mereka dengan sang mantan di media sosial, apalagi kalau belum lama putus.
Hal yang perlu diwaspadai, beberapa orang melakukannya dengan harapan dapat membikin mantan cemburu dengan kehidupan mereka yang baik-baik saja atau bahkan tampak lebih baik dari sebelum putus.
Dia mengunggah foto atau video saat bersamamu tapi ternyata hanyauntuk pamer kemesraan kepada sang mantan. Bukankah itu berarti perasaannya padamu tak bisa dikatakan tulus?
4. Tidak menjaga privasi hubungan kalian
Dia terlalu banyak berbagi di media sosial, bahkan hal-hal yang sangat privasi yang mestinya cukup Anda berdua atau orang terdekat lainnya saja yang tahu.
Misalnya, ada sesuatu yang tak dia suka tentangmu dan dia mengungkap segalanya begitu saja media sosial, bukannya langsung mengatakannya kepadamu. Padahal, tak semua hal layak jadi konsumsi publik.
5. Nostalgia dengan cinta di masa lalu
Dia ada di sampingmu tapi malah asyik bernostalgia dengan sederet kisah cintanya di masa lalu via media sosial. Tentu kamu punya alasan untuk cemas, apalagi kalau dia melakukan itu sebelum atau setelah bertemu dengan orang-orang di masa lalu, misalnya acara reuni sekolah.
Tidak ada yang tidak mungkin. Bisa saja cinta lama bersemi kembali setelah keasyikan nostalgia. Mengapa dia seperti itu? Apakah karena sebenarnya dia tak terlalu bahagia selama menjalin hubungan asmara denganmu?
Terkini
- Tagar #KaburAjaDulu, Ketika Anak Muda Angkat Tangan pada Realita
- Fenomana Glass Ceiling: Mengapa Perempuan Sulit Jadi Pemimpin di Dunia Kerja?
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?