Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Perselingkuhan sangat mungkin meninggalkan trauma mendalam bagi pihak-pihak yang menjadi korban. Jika pernah menjadi korban perselingkuhan, wajar jika kamu merasa ragu untuk kembali berkencan dengan orang lain.
Selain itu, perselingkuhan dapat membuat seseorang sulit membangun rasa percaya saat menjalin hubungan baru.
Menurut psikolog Dr. Carla Marie Manly, dampak dari perselingkuhan ini perlu disembuhkan sebelum seseorang mencari pasangan baru.
"Ketika seseorang menyiapkan diri untuk berkencan lagi, penting untuk memproses dan menyembuhkan diri dari perselingkuhan. Kalau tidak, dampak negatif dari selingkuh akan menghalangi terbentuknya hubungan yang sukses," ujar Dr. Carla Marie Manly, dilansir dari Elite Daily.
Baca Juga
-
Waspada! Pria Paling Rawan Selingkuh saat Pergi Kondangan
-
Jalani Persalinan, Ibu Ini Syok Selingkuhan Suaminya Juga Melahirkan
-
Hati-Hati dengan 6 Perilaku Ini, Bisa Jadi Pasanganmu Telah Selingkuh
-
Dendam Banget, Pria Ini Ngotot Ingin Tahu Selingkuhan Istrinya 7 Tahun Lalu
-
20 Tahun Jadi Selingkuhan Suami Orang, Curhatan Wanita Ini Bikin Geregetan
-
Malas Jomblo saat Pandemi, 3 Zodiak Ini Bertahan setelah Tahu Diselingkuhi
Jika kamu merupakan salah satu orang yang pernah jadi korban perselingkuhan, simak tips berikut ini sebelum kamu mencoba berkencan dengan orang baru. Apa saja?
1. Masih ada orang baik di luar sana
Ketika dikhianati oleh seseorang yang kamu cintai, wajar jika kamu merasa tidak dapat percaya pada orang lain lagi. Namun, jangan jadikan hal ini sebagai patokan.
Ingat bahwa masih ada orang baik di luar sana. Kamu masih dapat bertemu seseorang yang mencintaimu dan memperlakukanmu dengan baik.
2. Selingkuh adalah masalahnya, bukan masalahmu
Korban perselingkuhan biasanya bakal menganggap bahwa mereka telah melakukan kesalahan. Padahal, pihak yang salah adalah mantan pasanganmu.
Jika pasanganmu selingkuh, artinya dia bukan orang baik. Kamu tidak melakukan sesuatu yang salah hingga membuatnya berselingkuh. Selain itu, jangan biarkan pasangan menyalahkan dirimu karena dia telah memilih selingkuh.
3. Kamu berhak bahagia
Menjadi korban perselingkuhan bisa membikin seseorang kehilangan rasa percaya diri. Namun, ingatlah bahwa kamu juga berhak bahagia dan dicintai.
Jika merasa galau, ingatlah bahwa hal ini akan segera berlalu dan kamu akan mendapat giliranmu untuk bahagia.
4. Perselingkuhan adalah hal yang tidak bisa diterima
Ketika mulai berkencan lagi, itu artinya kamu bisa mendapatkan awal yang baru. Namun, jangan ragu untuk menegaskan bahwa kamu tidak akan menyukai seseorang yang selingkuh.
Dengan demikian, calon pasanganmu akan paham dan berusaha untuk tidak melakukan kesalahan. Katakan pula bahwa kamu lebih suka membicarakan masalah yang ada dibanding menjadi korban selingkuh.
5. Rasa percaya dapat dibangun kembali
Terakhir, yakinlah bahwa kamu dapat belajar dari pengalaman dan kembali membangun rasa percaya kepada seseorang.
Cobalah untuk bersikap terbuka, berkomunikasi dengan pasangan, dan tetap jujur. Sebaliknya, mintalah pasanganmu untuk melakukan hal serupa.
Selain itu, ingatlah untuk melangkah secara perlahan-lahan. Nantinya, kamu akan dapat membangun rasa percaya pada pasangan yang baru dan kembali bahagia.
Terkini
- Ide Merayakan Valentine Bersama Orang Terkasih, Dinner Romantis Bisa Jadi Pilihan
- Tagar #KaburAjaDulu, Ketika Anak Muda Angkat Tangan pada Realita
- Fenomana Glass Ceiling: Mengapa Perempuan Sulit Jadi Pemimpin di Dunia Kerja?
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender