Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Penampilan seorang influencer dan model transgender asal Norwegia tengah menjadi sorotan. Meski penampilannya feminin, Emma Ellingsen dulunya adalah pria.
Melansir Daily Mail, influencer 19 tahun itu mengungkapkan bahwa dirinya kerap dituduh pembohong. Banyak orang tidak percaya bahwa Emma dulunya lahir sebagai lelaki.
Setiap kali Emma mengunggah video atau foto, banyak komentar yang mengaku kaget. Tak cuma itu, mereka mengira jika Emma mengaku transgender demi mencari sensasi.
"Ini menunjukkan bahwa orang-orang punya gambaran seperti apa seorang transgender seharusnya terlihat," tutur Emma Ellingsen.
Baca Juga
-
Pura-Pura Sakit Parah, Wanita Ini Ternyata Menipu demi Uang Pernikahan
-
Dianggap Bikin Malu Kakaknya, Wanita Ini Syok Disuruh Menunda Pernikahan
-
Beda Usia 36 Tahun dengan Suami, Wanita Ini Oplas agar Tetap Awet Muda
-
Jadi Kontroversi, Sosialita Ini Ajak 6 Wanita Hamil ke Acara Pernikahan
-
Penyesalan Wanita yang Rayu Atasan demi Naik Jabatan: Aku Sudah Selingkuh!
-
Potret Wanita yang Suka Gaya Busana Abad ke-19, Rela Ribet Setiap Hari
"Aku ingin orang-orang tahu bahwa menjadi transgender bukan soal penampilan. Ini bukan cuma wajah. Tidak semua transgender terlihat sama, dan itu penting diketahui."
Emma mengatakan bahwa dirinya sudah tahu ingin menjadi transgender sejak masih kecil. Saat berumur sekitar 7-8 tahun, dia melihat acara dokumenter tentang transgender. Emma pun mendadak paham bahwa dirinya sama.
"Aku dapat merasakan apa yang dirasakan orang-orang di layar. Aku merasa bahagia karena akhirnya paham apa yang kurasakan," tambah model 19 tahun ini.
Emma lantas mengaku ke ibunya, tapi baru mengganti nama ketika umurnya 11 tahun. Pada 2017, sosoknya menjadi viral setelah membuat video berjudul 'aku seorang transgender'.
Sementara, penampilan dan suara Emma yang feminin diperoleh karena dirinya telah mengonsumsi obat pengendali hormon di usia 13 tahun.
Karena hormonnya berubah sebelum pubertas, suara Emma tak pernah bertambah berat. Dia juga tidak mempunyai bulu wajah layaknya pria.
Kemudian di usia 16 tahun, Emma berganti meminum hormon perempuan. Payudaranya juga tumbuh, tapi Emma memilih melakukan implan untuk membesarkan ukuran payudara.
Sejauh ini, Emma belum melakukan operasi lainnya. Namun, dia telah berencana untuk segera melakukan operasi ganti kelamin.
"Aku tak melakukannya untuk memenuhi standar tubuh orang lain. Aku melakukannya untuk diriku dan aku sendiri," ujar Emma terkait operasinya menjadi transgender.
"Payudaraku merupakan satu-satunya operasi yang sudah kulakukan, tapi aku menunggu waktu untuk operasi lain, kalian tahu apa yang aku maksud," imbuh influencer satu ini.
Terkini
- Ide Merayakan Valentine Bersama Orang Terkasih, Dinner Romantis Bisa Jadi Pilihan
- Tagar #KaburAjaDulu, Ketika Anak Muda Angkat Tangan pada Realita
- Fenomana Glass Ceiling: Mengapa Perempuan Sulit Jadi Pemimpin di Dunia Kerja?
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender