Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Salah satu metode yang bisa dipilih untuk mendapatkan keturunan adalah donor sperma. Bukan hal mustahil, seorang pendonor sperma bisa dibilang jadi memiliki banyak anak, bahkan hingga ratusan.
Kisah cinta dramatis tentang donor sperma dibagikan seorang wanita bernama Ellie Ellison, belum lama ini. Melansir Daily Mail, dia mengungkap kisah cinta dengan pria 50 tahun yang menjadi pendonor sperma. Selama ini, pria yang dikenal dengan julukan Joe Donor itu punya lebih dari 150 anak.
Ellie pertama bertemu Joe ketika dirinya membutuhkan donor sperma. Alih-alih pergi ke klinik kesuburan, Ellie dan tunangannya waktu itu memilih untuk mengundang Joe.
Joe menjadi donor sperma dengan cara melakukan hubungan seksual bersama Ellie. Namun, kala itu Ellie sama sekali tidak mempunyai perasaan pada Joe.
Baca Juga
-
Meeting Bareng Suami, Nagita Slavina Kece Badai Pakai Baju Rp93 Juta
-
Harganya Rp54 Juta, Desain Jaket Balenciaga Ini Malah Diejek Warganet
-
Nggak Asal, Ini Makna Corak Unik di Baju Renang Rancangan Selena Gomez
-
Curhat Wanita Punya Kumis dan Jenggot, Tetap Pede Meski Tak Bercukur
-
Peduli Remaja Putri yang Baru Menstruasi, Ibu Ini Bikin Celana Dalam Khusus
-
Ternyata Pernah Operasi Plastik, Vincent Rompies Ubah Bagian Tubuh Ini
"Aku tak mau ada emosi. Aku bahkan tidak mau melihatnya. Aku hanya ingin dibuahi. Aku agak gugup, tapi aku sudah mengenal Joe dan pasanganku sudah mengenal Joe selama beberapa bulan sebelum kami bertemu," jelas Ellie.
Ellie sendiri sebenarnya sudah memiliki satu anak. Namun, ia menginginkan anak kedua dan terus gagal untuk hamil lagi. Sementara, klinik kesuburan punya terlalu banyak aturan.
"Saat kami mencari donor sperma, kami melakukannya sebagai pasangan. Jadi aku dan pasanganku waktu ini sama-sama mencari secara online dan sama-sama mengirim pesan. Ini bukan cuma aku. Aku ingin melibatkannya dalam perjalanan ini," tambah Ellie.
Mulanya, tunangan Ellie memang setuju jika Joe menjadi donor sperma. Namun, situasi berubah saat Ellie akhirnya dinyatakan hamil anak dari Joe.
"Sebenarnya ketika kami memutuskan berpisah, dia merasa kesulitan untuk menerima bahwa bayi itu bukan miliknya," tutur Ellie.
"Dia sangat ingin menjadi ayah dan aku merasa bersalah karena hubungan kami tak berhasil."
Ellie pun mengungkapkan, ada masalah pribadi lain yang menyebabkan mereka tidak bisa bersama. Selain itu, keduanya juga mengalami stres akibat kehamilan Ellie.
Tahu bahwa hubungannya tak dapat diselamatkan, Ellie setuju berpisah dengan tunangannya. Setelah itu, wanita ini menghubungi Joe yang menjadi pendonor sperma baginya.
Di luar dugaan, Joe setuju untuk bertemu dengan Ellie. Tidak cuma itu, Ellie sempat mengira dirinya akan keguguran karena stres berpisah dari mantan tunangan.
"Aku sendirian. Tunanganku tinggal bersama saudaranya dan dia terlalu stres soal ini dan aku cuma menangis sepanjang hari," ungkap Ellie kepada Joe waktu itu.
"Jadi dia bertanya padaku apakah aku menginginkannya untuk datang," imbuh Ellie.
Sementara, Joe juga mengungkap alasannya jatuh cinta kepada Ellie. Padahal, pria tersebut terkenal sebagai pendonor sperma yang punya lebih dari 150 anak.
"Dia adalah wanita langka yang mau menerima profesi yang kupilih," ungkap Joe.
Pasangan ini sendiri dikabarkan segera menyambut kelahiran anak laki-laki mereka. Anak Ellie dan Joe tersebut diperkirakan lahir pada akhir Oktober nanti. (*Amertiya Saraswati)
Terkini
- Tagar #KaburAjaDulu, Ketika Anak Muda Anak Tangan pada Realita
- Fenomana Glass Ceiling: Mengapa Perempuan Sulit Jadi Pemimpin di Dunia Kerja?
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?