Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Demi mendapatkan jodoh, ada banyak cara yang bisa dilakukan. Belum lama ini, seorang wanita di India memasang iklan di koran untuk cari jodoh.
Di India, sebuah iklan cari jodoh belakangan viral. Wanita dalam iklan tersebut mengungkap bahwa dirinya punya beberapa kriteria unik untuk calon suami.
Melansir BBC, iklan cari jodoh tersebut menjadi viral setelah dibagikan oleh komedian Aditi Mittal lewat media sosial Twitter. Di sana, komedian ini bercanda apakah iklan tersebut dibuat untuk dirinya.
Pada iklan tersebut, tertulis jika pihak yang mencari jodoh adalah wanita 30 tahun. Wanita ini menyebut bahwa dirinya seorang feminis, punya rambut pendek dan tindikan, serta bekerja di sektor sosial melawan kapitalisme.
Baca Juga
-
Duh! Wanita Ini Dilarang Pacar Baca Novel Romantis, Dianggap Selingkuh
-
Selisih 44 Tahun dengan Pacar, Wanita Ini Dikira Cuma Mau Jadi Sugar Baby
-
Nikahi Pria Indonesia, Bule Jerman Bagikan Pengalaman Tinggal dengan Mertua
-
Blak-blakan Protes Menu saat Pesta Pernikahan, Aksi Tamu Ini Dikritik
-
Lupa Sudah Menikah gara-gara Alzheimer, Pria Ini Melamar Istrinya Lagi
-
Pacarnya Lagi Isolasi Mandiri, Pria Ini Kirim Es Krim Pakai Drone
Meski begitu, tipe ideal wanita inilah yang menjadi sorotan. Wanita ini mencari pria 25-28 tahun yang tampan, gagah, anak tunggal, punya bisnis sendiri, dan punya tanah peternakan 20 hektare.
Sebagai tambahan, wanita ini ingin pria yang bisa memasak, tidak suka kentut, dan tidak sendawa. Pendaftar yang berminat lantas diminta menghubungi lewat alamat email seperti yang tertera di koran.
Sejak dibagikan, iklan cari jodoh tersebut ramai menjadi sorotan. Pasalnya, iklan itu dinilai berbeda dari yang lainnya.
Di India sendiri, menjadi seorang feminis masih dianggap sebagai hal buruk. Tak sedikit pula yang lantas mengkritik isi iklan tersebut.
Meski begitu, iklan cari jodoh tersebut ternyata merupakan prank ulang tahun. Iklan itu dibuat untuk wanita bernama Sakshi oleh saudara laki-laki dan sahabatnya.
Menurut saudara laki-lakinya, Srijan, dan sahabatnya, Damyanti, iklan tersebut adalah prank dalam rangka merayakan ulang tahun ke-30 Sakshi.
"Berumur 30 tahun adalah sebuah titik bersejarah, terutama karena semua percakapan mengarah pada pernikahan. Begitu kau berumur 30, keluarga dan masyarakat mulai memberikan tekanan untukmu agar menikah dan berkeluarga," ungkap Srijan.
Srijan dan Damyanti menghabiskan sekitar 13.000 rupee atau Rp2,5 juta untuk iklan tersebut. Mereka juga memberikan kertas berisi password dan alamat email di koran kepada Sakshi.
"Ketika aku pertama membukanya, kertas itu berisi email dan password. Aku tidak tahu harus berbuat apa. Pagi harinya, Srijan membawakan koran dengan halaman terbuka di kolom cari jodoh dan kami tertawa bersama. Itu prank yang menyenangkan," ungkap Sakshi.
Sakshi sendiri mengungkap jika ia mendapat hampir 60 email akibat iklan tersebut. Banyak yang menganggapnya sebagai candaan lucu.
Di sisi lain, ada pula yang mengkritik iklan tersebut hingga menyebut Sakshi matre serta hipokrit. Ada pula yang menyarankan Sakshi untuk mencari pekerjaan sendiri dan menyebut "semua feminis adalah bodoh".
Menanggapi hal tersebut, Damyanti menyebutkan bahwa iklan cari jodoh tersebut memang sengaja dibuat satir dan menyindir para pria yang ingin jodoh cantik.
"Semua ingin calon suami yang mapan. Tapi untuk melihatnya dijabarkan secara jelas membuat banyak orang tersinggung. Mereka marah," ujar Damyanti.
"Kau tidak bisa mengatakan hal-hal seperti itu secara langsung. Pria ingin calon istri yang tinggi, kurus, dan cantik. Mereka juga memamerkan kekayaan. Namun ketika kondisinya dibalik, mereka tidak bisa menerimanya," tambah Sakshi soal prank ulang tahunnya.
Terkini
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi
- Memahami dan Merawat Inner Child: Kunci untuk Menyembuhkan Luka yang Tak Terlihat
- Working Holiday Visa Australia: Tiket Emas untuk Kerja dan Hidup di Luar Negeri