Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Setiap orang memang bisa saja punya cara masing-masing dalam menggunakan aplikasi kencan. Ada yang merasa ingin hati-hati saat kenalan dengan orang baru, terlebih jika niatnya adalah cari jodoh.
Oleh karenanya, bagi beberapa orang, meminta opini teman adalah salag satu pertimbangan penting dalam memilih calon pasangan.
"Kita terkadang kurang sadar bagaimana teman bisa mempengaruhi kita dalam berkencan atau menjalin hubungan romantis. Ada kalanya kita meminta opini teman tentang orang yang kita kencani, termasuk mengurungkan niat untuk berkencan dengan orang yang tidak di-'approve' oleh teman," ungkap Inez Kristanti, seorang relationship expert, dalam rilis yang diterima Suara.com--jaringan Dewiku.com, Senin (9/8/2021) kemarin.
Ketika upaya tersebut dilakukan menggunakan aplikasi kencan, misalnya Tinder, kemungkinan besar kamu tentu akan bertemu dengan orang-orang baru. Saat itu pula, saran teman dekat lebih diperlukan lagi agar kamu bisa dengan orang-orang baru dan menarik.
Baca Juga
-
Nekat Tampil Begini di Acara Pernikahan Anak, Wanita Ini Tuai Reaksi Sinis
-
Menilik Ruang Kerja Meghan Markle, Dihiasi Barang-Barang Mewah
-
Pakai Baju Begini, Kim Kardashian Dibilang Mirip Ninja hingga Perampok
-
Senka Perfect Gel Gentle Wash, Hadirkan Segarnya Aroma Citrus Anti Bad Mood
-
Arti Mimpi Kelelawar, Bisa Jadi Tanda Bakal Kewalahan dan Lelah Akut
-
GEUT BY DR.T, Rangkaian Kebaikan Antioksidan Kreasi Pasangan Dokter Ternama
Sebelum mulai memilih calon pasangan, coba minta bantuan terkait lima hal ini kepada teman terdekat dulu.
1. Aku orangnya kayak apa, sih?
Coba lempar pertanyaan ini ke teman-teman dekatmu. Apakah kamu seseorang yang pasif, sensitif, mandiri, open-minded atau suka tantangan? Ajak teman-teman untuk merangkai bio menarik dari hal-hal yang paling menggambarkan dirimu.
Ingatlah kembali hal-hal seru apa saja yang kamu pernah lakukan dengan teman-teman dekatmu dan ingin kembali dilakukan dengan match kamu nantinya. Lebih dari 50 persen anak muda Indonesia ingin bertemu dengan seseorang yang dapat menghidupkan jiwa petualang mereka, sedangkan 45 persen lainnya ingin bertemu dengan seseorang yang dapat diajak main game bersama.
2. Minta pilihkan foto
Ajak teman-teman dekatmu memilih foto terbaik kamu untuk dipasang sebagai foto profil Tinder. Jangan lupa untuk ingatkan mereka kalau fotonya harus jelas dan sesuai dengan dirimu sendiri.
Misalnya kamu merasa tidak punya foto bagus, bisa buat virtual photoshoot yang sempat heboh tahun lalu. Biarkan teman-teman baikmu membantu arahkan pose dan angle terbaikmu secara virtual.
3. Minta pendapat tentang swipe right atau left
Coba tunjukkan satu per satu profil potential match kepada teman-teman dekatmu saat video call dan tanya pendapat mereka apakah kamu mesti swipe right atau swipe left.
Kamu juga bisa mengirimkan link profil potential match ke mereka. Walau pilihan tetap jatuh di tanganmu, mereka juga cukup tahu tipe pasangan yang paling kamu idam-idamkan.
4. Saran tentang obrolan pertama
Hal yang wajar ketika kamu bingung untuk memulai percakapan dengan match di Tinder, tapi bukan berarti enggak bisa. Teman-teman baikmu pasti mempunyai cara ampuh untuk memulai obrolan dengan orang baru.
Apakah kamu mau terdengar fun, cheesy, intelek, genit, atau malah formal? Kamu mau mulai dengan 'Hai' atau 'Suka deh sama senyumnya', atau mulai dengan bertama series 'Udah nonton Hospital Playlist season 2 belum?' maupun tiba-tiba curhat, 'Aduh, bosen banget sama pandemi!'. Pasti teman dekatmu mempunyai yang lebih unik lagi.
5. Coba fitur Face to Face Video Chat
Todak ada salahnya untuk melakukan panggilan video dengan match kamu dan cari tahu lebih banyak tentang apa yang dia sukai, tidak disukai, dan hal-hal menarik lainnya. Lebih seru vibe yang kamu rasakan, lebih nyaman juga antara satu sama lain.
Cek dulu latar belakang lokasimu sebelum melakukan video chat untuk menghindari terlihatnya hal-hal yang bisa menunjukkan tempat tinggal. Selain itu, berpakaianlah senyaman mungkin. (*Lilis Varwati)
Terkini
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi
- Memahami dan Merawat Inner Child: Kunci untuk Menyembuhkan Luka yang Tak Terlihat
- Working Holiday Visa Australia: Tiket Emas untuk Kerja dan Hidup di Luar Negeri