Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Setiap orang sebenarnya membutuhkan me time di sela-sela kegiatan sehari-hari. Baik pekerja kantoran atau ibu rumah tangga, semua butuh waktu untuk sendirian. Selain membantu meredakan stres, me time juga bermanfaat mengembalikan energi yang terbuang saat beraktivitas. Namun, berapa lama waktu yang ideal untuk me time supaya efektif?
Mia Dharma, Certified Image Consultant & Professional Trainer, mengungkapkan bahwa rasa lelah, jenuh dan stres merupakan hal manusiawi yang tidak bisa dihindari. Masalah ini tentu harus diatasi supaya tak berkepanjangan. Salah satu caranya adalah mengontrol stres dengan menyediakan waktu untuk diri sendiri.
"Kalau jenuh ya istirahat, cari waktu 20 menit sehari untuk mencari hal-hal yang kita senangi atau sukai, ibarat seperti handphone perlu di-charge. 20 menit bikin kita fresh lagi, mood jadi bagus dan lakukan lagi tanggung jawab sebagai ibu, istri dan wanita," ujar Mia dalam diskusi "Empowered Alpha Moms" padaKamis (12/8/2021) pekan kemarin.
Apa saja yang dapat dilakukan ketika menikmati me time? Banyak! Mulai dari baca buku, nonton serial drama, minum kopi, belanja, atau bahkan sekadar duduk tanpa melakukan apa-apa.
Baca Juga
-
Kulit Lembap Terhidrasi Jadi Kunci Skin Barrier yang Sehat
-
Sudah Dimaafkan, Kisah Wanita Menikah dengan Pria yang Membunuh Saudaranya
-
Bagikan Pengalaman Kerja di Finlandia, WNI Ini Kaget Disuruh Cuti Sebulan
-
Umur Bukan Masalah, Nenek 17 Cucu Pacari Berondong 37 Tahun Lebih Muda
-
Harganya Rp2 jutaan, Stylist Post Malone Luncurkan Dress untuk Pria
-
Religius, Model Cantik Ini Ngaku Bikin Konten Dewasa atas Panggilan Tuhan
Saat energi kembali terisi, seseorang akan menjadi lebih segar dan siap menjalankan aktivitasnya lagi. Menurut Mia, me time juga membuat seseorang menjadi lebih bahagia.
Saat merasa bahagia, kita akan menularkan energi positif bagi orang-orang di sekeliling. Oleh karenanya, penting untuk membuat diri sendiri nyaman sebelum menyenangkan orang lain.
"Apa yang dilakukan akan membawa dampak positif, jadi temukan hal-hal yang disukai, misalnya di rumah tetap dandan. Melakukan hal-hal yang kita senangi itu penting sebelum membuat orang lain happy, diri sendiri harus happy," ucap Mia, seperti dikutip dari Antara.
Mia kemudian mengatakan, setiap orang mesti mampu mengatur energinya dengan seimbang untuk menjaga tingkat kewarasan. Minta tolong orang lain dalam menghadapi masalah juga termasuk cara mengelola emosi.
"Kita harus mengakui bahwa kita butuh orang lain. Namanya wanita hebat, wanita kuat bukan berarti dia harus tampil sendiri. Tapi di satu sisi harus berani minta tolong. Itu buat support system dan pasti punya me time," tuturnya. (*Vania Rossa)
Terkini
- Tagar #KaburAjaDulu, Ketika Anak Muda Anak Tangan pada Realita
- Fenomana Glass Ceiling: Mengapa Perempuan Sulit Jadi Pemimpin di Dunia Kerja?
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?