Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Memiliki pasangan yang baik memang menyenangkan. Hanya saja, kebahagiaan akan semakin lengkap jika mempunyai mertua yang baik pula.
Mayoritas orang Indonesia mungkin setuju bahwa punya mertua pengertian merupakan salah satu anugerah yang patut disyukuri.
Ya, tidak semua orang berkesempatan mendapat mertua pengertian bak ibu dan ayah peri yang baik hati. Bahkan, ada yang terpaksa harus hidup dengan kenyataan bahwa dirinya dibenci mertua.
Ada banyak hal yang bisa menyebabkan kerenggangan hubungan antara menantu mertua. Salah satu adalah mertua toksik atau mertua beracun! Dilansir dari Times of India, berikut ciri-ciri mertua toksik yang perlu kamu ketahui!
Baca Juga
-
Masih Tetap Cantik dan Modis, Penampilan Nenek 80 Tahun Ini Curi Atensi
-
Mengaku Kepanasan, Wanita Ini Diusir dari Mal karena Pakai Baju Terbuka
-
Curhat Wanita Tak Kunjung Dapat SIM, Sudah Ikut 1.000 Les dalam 30 Tahun
-
Ketahui 5 Arti Mimpi Teman Lama, Benarkah Pertanda Rindu?
-
Viral Aksi Pria Mencoba 'Hamil' Sehari, Sampai Kesulitan Mau Bangun Tidur
-
Begini Cara L'Oreal Paris Mendukung Pemberdayaan Perempuan di Masa Pandemi
Tak punya batas
Maksudnya, terkadang mertua terlalu ikut campur dengan hubungan rumah tangga anak dan menantunya. Jenis mertua yang satu ini tidak memiliki batas sehingga bakal mengganggu hubungan pernikahan sang anak.
Mengontrol
Mertua yang mengontrol hubungan pernikahan anak dengan menantunya, cenderung menganggap si anak tidak mampu menangani masalah rumah tangga, mulai dari keuangan hingga persoalan anak.
Melakukan konsultasi dengan mertua tidaklah masalah, tapi kalau peran mertua lebih unggul dalam mengontrol rumah tangga, ini bakal menjadi racun di kehidupan jangka panjang.
Mertua yang Gaslighting
Kamu perlu hati-hati dengan tipe mertua toksik satu ini ketika mengalami masalah. Mereka ingin melihatmu selalu salah dan tidak percaya diri. Mereka juga menolak setiap pendapat yang kamu utarakan di depan mereka. Dampaknya, ini dapat menghancurkan mentalmu secara perlahan.
Mertua yang manipulatif
Mereka tidak memerhatikan bagaimana keterkaitan antara hubungan pernikahan dan mentalmu. Mereka lebih menganggapmu sebagai alat, baik itu mendapat pujian dari cucu hingga teman sebayanya.
Mereka juga tak peduli dengan pikiran, perasaan, dan pilihan hidupmu. Hal yang penting, mereka ingin terus menjadikanmu sebagai alat untuk dimanfaatkan.
Mertua yang narsistik
Mertua yang punya sifat narsis akan menggambarkan diri mereka sebagai orang paling berpengalaman dalam menjalankan pernikahan. Mereka ingin dijadikan contoh bagi menantunya sehingga kamu sebagai pasangan anaknya dianggap tidak begitu baik seperti mereka.
Mertua yang sering mengkritik
Pada dasarnya, kritik bermanfaat untuk membangun seseorang terus maju. Namun, lain halnya dengan terlalu sering mengkritik dan doyan menjatuhkan. Mertua toksik akan terus berkomentar mengenai caramu berpakaian, kariermu, hingga pola asuh anak. (*Aflaha Rizal Bahtiar)
Terkini
- Fawning: Jebakan Menyenangkan Orang Lain, Sampai Lupa Diri Sendiri
- Overparenting, Jebakan Pola Asuh Orang Tua Zaman Now: Bisa Hambat Kemandirian Anak?
- Sextortion dan Sexploitation: Ketika Privasi Jadi Senjata Pemerasan di Era Digital
- Wifey Material: Ketika Perempuan Dituntut Jadi 'Istri Idaman'
- Nyaman dengan Diri Sendiri Berawal dari Perawatan Tepat Area Kewanitan
- Main Character Syndrome, Ketika Perempuan Merasa Jadi Pusat Semesta
- Go & Glow Fun Run 2025: Tetap Bugar dan Glowing dengan Aktivitas Seru
- Hot Girl Walk: Ketika Perempuan Jadi Lebih Bahagia Cuma Modal Jalan Kaki
- Self Gifting: Bukan Boros, Tapi Bentuk Apresiasi pada Diri Sendiri
- Lebih dari Sekadar Musik, Ada Pesan Pemberdayaan Perempuan dari JENNIE Lewat Album Ruby