Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Seorang wanita membagikan cara unik agar tidak terjebak dalam hubungan toxic. Demi memastikan hubungan asmara berjalan lancar, ia membuat kontrak dengan pacar.
Melansir Daily Mail, wanita bernama Annie Wright tersebut bertemu sang pacar lewat Tinder. Sebelumnya, Annie yang berusia 21 tahun pernah terjebak hubungan toxic.
Setelah dua minggu berkenalan dengan pria bernama Michael Head, Annie sempat bercanda soal membuat kontrak pacaran. Di luar dugaan, pacar baru Annie setuju.
Annie dan Michael berkenalan pada Oktober 2020 silam. Saat pertama kencan, Annie mengaku tidak berharap banyak.
Baca Juga
-
Pakai Baju Pengantin saat Vaksin, Sosok Wanita Ini Langsung Jadi Sorotan
-
Kisah Wanita Menikah dengan Pria Gay, Yakin Pernikahan Tetap Bahagia
-
Wanita Ini Marah Lihat Tetangga Jemur Pakaian Dalam, Cemas Suami Selingkuh
-
Wanita Ini Punya Selisih Umur 2 Tahun dengan Saudara Kembarnya, Kok Bisa?
-
Saudara Tiri Umumkan Kehamilan, Wanita Ini Diabaikan Keluarga saat Lamaran
-
Berikut Arti Mimpi Sepatu, Pertanda Harus Lebih Mandiri?
Namun, pada akhirnya Annie merasa cocok dengan Michael dan ingin melakukan sesuatu agar hubungan mereka bisa langgeng.
"Aku memiliki momen dengan Michael ketika aku melihatnya dan merasa dia adalah segalanya yang kuinginkan dalam seorang pasangan. Tapi dalam titik itu di hidupku, aku tidak siap secara mental," jelas Annie.
Ketika Michael mengungkap keinginannya untuk menjalin hubungan serius, Annie pun memutuskan membuat peraturan. Tujuannya, Annie tak mau kembali terjebak hubungan toxic.
"Agar aku siap untuk (menjalin hubungan), kami harus membuat peraturan dasar," tambah Annie.
Meski awalnya bercanda, Michael yang merupakan mahasiswa hukum malah setuju. Keduanya lantas sama-sama menulis kontrak serta mempresentasikannya.
"Kami mencetak syarat dan ketentuan, aku pergi ke rumahnya, kami duduk di kasur dan membacanya," lanjut Annie.
Pada November silam, pasangan ini mengesahkan kontrak mereka. Kontrak pacaran tersebut berisi hal-hal seperti pentingnya kejujuran, komunikasi, kebutuhan pasangan, dan lain sebagainya.
Selain itu, mereka juga menerapkan batasan masing-masing dalam menjalin hubungan asmara.
Total, ada 17 halaman dalam kontrak pacaran yang dibuat Annie dan Michael. Keduanya juga berbicara soal love language atau cara mengekspresikan perasaan.
Sebagai contoh, Annie meminta Michael untuk membelikan bunga atau mengajak kencan setiap dua minggu sekali. Di sisi lain, Annie juga akan membalas usaha Michael tersebut.
"Aku rasa dia tidak berpikir untuk memberiku hadiah, tapi sekarang setiap kali dia pergi ke pom bensin, dia membelikanku bunga. Dia suka menghabiskan waktu berkualitas, jadi aku bangun pagi dan menemaninya ke gym," tambah Annie menjelaskan.
Meski terbilang unik, Annie dan Michael mengungkap jika hubungan mereka berjalan lancar hingga kini. Bahkan, keduanya sudah hampir setahun berpacaran.
Tak hanya itu, keduanya sepakat untuk kembali menulis ulang kontrak mereka dalam rangka anniversary pertama pacaran.
"Kami memperlakukan hubungan ini hampir seperti bisnis. Kami mengatasi konflik seperti rekan bisnis. Kami duduk dan memperlakukannya seperti rekan dalam hidup, dan cinta adalah bonusnya."
"Kami rekan dalam hal ini. Kami sepakat menjalani hidup bersama dan ini adalah rencana kami untuk melakukannya," imbuh Annie menjelaskan.
Terkini
- Fenomana Glass Ceiling: Mengapa Perempuan Sulit Jadi Pemimpin di Dunia Kerja?
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi