
Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Terdapat sebuah penelitian yang menemukan bahwa banyak wanita berisiko mengalami serangan jantung dan stroke mematikan akibat beratnya tekanan pekerjaan.
Para peneliti mengungkapkan, kesehatan jantung wanita berada dalam bahaya, utamanya karena peningkatan faktor stres kerja, kelelahan, dan gangguan tidur.
Banyak wanita yang bekerja penuh waktu dalam beberapa dekade terakhir, dikatakan lebih mungkin mengalami stroke dan serangan jantung.
Para ilmuwan di Swiss telah menemukan bahwa stres meningkat lebih cepat pada wanita yang bekerja ketimbang pria, sehingga mereka pun cenderung mengalami serangan jantung.
Baca Juga
-
Isyana Hobi Beli Piyama dan Pakaian Dalam selama Pandemi, Ini Alasannya
-
Kisah Ibu 62 Tahun Hamil Lagi Padahal Sudah Menopause: Ini Keajaiban!
-
Kerudung Waterproof Wanita Ini Viral, Tetap Rapi Meski Disiram Air Seember
-
Arti Mimpi Gigi Rontok, Bisa Jadi Pertanda Datangnya Penyakit
-
Dampak Negatif Punya Teman Toksik, Bisa Menghancurkan Mental
-
Ingin Wajah Semakin Glow Up? Regenerasi Sel Kulit Rahasianya!

Dr Martin Hänsel, dari University of Zurich, mengatakan bahwa stres pekerjaan cenderung membuat pria sering merokok dan gemuk dibandingkan wanita.
"Namun, perempuan melaporkan peningkatan yang lebih besar dalam faktor risiko non-tradisional untuk serangan jantung dan stroke, seperti stres kerja, gangguan tidur dan kelelahan," ujar Dr Martin, melansir The Sun.
Studi yang dipresentasikan pada Konferensi Organisasi Stroke Eropa ini, membandingkan data dari 22.000 pria dan wanita Swiss antara tahun 2007 dan 2017.
Hasil studi pun menemukan dua pertiga orang dewasa mengeluhkan stres akibat pekerjaan. Berdasarkan data, sebanyak 66 persen terdeteksi pada 2017 dan 59 persen terdeteksi pada 2012.
Peningkatan jumlah orang dewasa yang mengeluhkan stres pekerjaan ini juga bersamaan dengan naiknya proporsi wanita yang bekerja penuh waktu selama periode itu, yaitu dari 38 persen menjadi 44 persen.
Sebanyak 1 dari 3 wanita atau sekitar 33 persen wanita merasa selalu lelah dan lemah dibandingkan dengan 26 persen pria. Selama penelitian ini, sebanyak 8 persen wanita lebih kerap mengalami masalah tidur dibandingkan pria yang cuma 5 persen.
Walau begitu, risiko penyakit jantung yang dipicu oleh tekanan darah tinggi, diabetes dan kolesterol tinggi masih lebih tinggi pada pria.
Dr Susanne Wegener mengatakan, pria lebih berisiko serangan jantung dan stroke pada wanita, tapi wanita menunjukkan risiko yang lebih tinggi di beberapa negara.
Sebenarnya, semua orang pasti mempunyai kesibukan. Hanya saja, beberapa orang lebih rentan jika memiliki beberapa tanda sebagai berikut:
- Pola tidur buruk
- Sakit perut dan pencernaan yang buruk
- Tekanan darah tinggi
- Terus-menerus memikirkan pekerjaan ketika pulang ke rumah
- Suasana hati yang gampang berubah dan tersinggung
- Tak pernah punya banyak waktu untuk menyelesaikan pekerjaan, mengurus keluarga dan diri sendiri
- Konsentrasi yang buruk
- Kurang sosialisasi
Dalam jangka panjang, stres dapat berdampak pada sejumlah sistem tubuh, termasuk pencernaan, reproduksi, dan sistem kekebalan tubuh, hingga kemampuan berpikir lebih jernih.
WHO pun mendefinisikan burnout sebagai penyebab stres kronis di tempat kerja yang susah dikelola. Penelitian bahkan telah menunjukkan orang-orang yang stres tinggi akibat pekerjaan berisiko meninggal lebih cepat. (*Shevinna Putti Anggraeni)
Tag
Terkini
- Vulnerable atau Oversharing? Menakar Batas Cerita Perempuan di Dunia Maya
- Merayakan Cinta Lewat Lagu, KOSTCON 2025 Hadirkan Konser OST K-Drama Pertama dan Terbesar
- Solusi Rambut Sehat dan Berkilau dengan Naturica, Wajib Coba!
- Kamu Terlalu Mandiri: Ketika Kemandirian Perempuan Masih Dianggap Ancaman
- Support System Seumur Hidup: Bagaimana Kakak Adik Perempuan Saling Menguatkan?
- Women News Network: Menguatkan Suara Perempuan dari Aceh hingga NTT
- Saatnya Berbagi Tugas di Dapur, Karena Memasak Bukan Hanya Tanggung Jawab Perempuan
- Lajang dan Bahagia: Cara Perempuan Menikmati Hidup Tanpa Tekanan Sosial
- Plan Indonesia dan SalingJaga Gelar Soccer for Equality, Dukung Kesetaraan Pendidikan Anak Perempuan NTT
- Paternity Leave Bukan Sekadar Cuti, Tapi Wujud Budaya Kerja yang Inklusif