Kamis, 16 September 2021 | 14:51 WIB
Terdapat sebuah penelitian yang menemukan bahwa banyak wanita berisiko mengalami serangan jantung dan stroke mematikan akibat beratnya tekanan pekerjaan.
Para peneliti mengungkapkan, kesehatan jantung wanita berada dalam bahaya, utamanya karena peningkatan faktor stres kerja, kelelahan, dan gangguan tidur.
Banyak wanita yang bekerja penuh waktu dalam beberapa dekade terakhir, dikatakan lebih mungkin mengalami stroke dan serangan jantung.
Baca Juga: Berita Duka, Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo Meninggal Dunia
Para ilmuwan di Swiss telah menemukan bahwa stres meningkat lebih cepat pada wanita yang bekerja ketimbang pria, sehingga mereka pun cenderung mengalami serangan jantung.
Dr Martin Hänsel, dari University of Zurich, mengatakan bahwa stres pekerjaan cenderung membuat pria sering merokok dan gemuk dibandingkan wanita.
"Namun, perempuan melaporkan peningkatan yang lebih besar dalam faktor risiko non-tradisional untuk serangan jantung dan stroke, seperti stres kerja, gangguan tidur dan kelelahan," ujar Dr Martin, melansir The Sun.
Baca Juga: Apa Itu Social Butterfly? Biasanya Gampang Punya Teman Baru
Studi yang dipresentasikan pada Konferensi Organisasi Stroke Eropa ini, membandingkan data dari 22.000 pria dan wanita Swiss antara tahun 2007 dan 2017.
Hasil studi pun menemukan dua pertiga orang dewasa mengeluhkan stres akibat pekerjaan. Berdasarkan data, sebanyak 66 persen terdeteksi pada 2017 dan 59 persen terdeteksi pada 2012.
Peningkatan jumlah orang dewasa yang mengeluhkan stres pekerjaan ini juga bersamaan dengan naiknya proporsi wanita yang bekerja penuh waktu selama periode itu, yaitu dari 38 persen menjadi 44 persen.
Sebanyak 1 dari 3 wanita atau sekitar 33 persen wanita merasa selalu lelah dan lemah dibandingkan dengan 26 persen pria. Selama penelitian ini, sebanyak 8 persen wanita lebih kerap mengalami masalah tidur dibandingkan pria yang cuma 5 persen.
Walau begitu, risiko penyakit jantung yang dipicu oleh tekanan darah tinggi, diabetes dan kolesterol tinggi masih lebih tinggi pada pria.
Dr Susanne Wegener mengatakan, pria lebih berisiko serangan jantung dan stroke pada wanita, tapi wanita menunjukkan risiko yang lebih tinggi di beberapa negara.
Sebenarnya, semua orang pasti mempunyai kesibukan. Hanya saja, beberapa orang lebih rentan jika memiliki beberapa tanda sebagai berikut:
- Pola tidur buruk
- Sakit perut dan pencernaan yang buruk
- Tekanan darah tinggi
- Terus-menerus memikirkan pekerjaan ketika pulang ke rumah
- Suasana hati yang gampang berubah dan tersinggung
- Tak pernah punya banyak waktu untuk menyelesaikan pekerjaan, mengurus keluarga dan diri sendiri
- Konsentrasi yang buruk
- Kurang sosialisasi
Dalam jangka panjang, stres dapat berdampak pada sejumlah sistem tubuh, termasuk pencernaan, reproduksi, dan sistem kekebalan tubuh, hingga kemampuan berpikir lebih jernih.
Baca Juga: Sukses Diet, Aaliyah Massaid Akui Pernah Jalani Pola Makan Ekstrem
WHO pun mendefinisikan burnout sebagai penyebab stres kronis di tempat kerja yang susah dikelola. Penelitian bahkan telah menunjukkan orang-orang yang stres tinggi akibat pekerjaan berisiko meninggal lebih cepat. (*Shevinna Putti Anggraeni)