
Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Teman toksik bisa ditemui di mana saja, baik kampus, lingkungan rumah, maupun tempat kerja. Teman seperti itu kerap bikin sakit hati. Mereka mengaku teman, tapi tapi perilakunya kadang tidak seperti teman pada umumnya.
Teman yang positif pastinya akan berdampak baik untuk kesehatan mental Anda. Namun, teman toksik sebaliknya. Mereka justru bisa membawa dampak negatif bagi kesehatan mental.
Dikutip dari buku karya Tony Ibrahim berjudul Book Of Toxic Relationship, teman toksik dikatakan tak pernah mendukung potensimu, selain mengucapkan kata-kata yang bikin sakit hati.
"Saat mereka menghadapi masalah, mereka akan meminta waktu Anda berjam-jam. Dia butuh Anda. Namun saat sebaliknya terjadi, mereka tidak ada waktu untuk membantu Anda," ungkap dia.
Baca Juga
-
Nekat Usung Tema Begini untuk Pernikahan, Pasangan Ini Dikecam Warganet
-
Wanita Ini Santai Mendadak Melahirkan, Awalnya Mengira Perut Hanya Kembung
-
Apes! Niatnya Potong Poni Sendiri, Rambut Wanita Ini Malah Jadi Tertawaan
-
Dirias MUA Pilihan Ibu RT, Hasil Makeup Pengantin Ini Jadi Sorotan Warganet
-
Jadi Donor Sperma untuk Mantan, Pria Ini Punya Anak dari 3 Wanita Berbeda
-
Wanita Ini Buat Kontrak Pacaran 17 Halaman, Diklaim Bikin Hubungan Langgeng

Selain kata-katanya yang bikin sakit hati, teman toksik juga sering mengingkari janji, baik janji pertemuan atau janji rencana yang sudah dibuat bersama.
Teman seperti ini juga bisa membicarakan rahasiamu di depan teman-temannya. Oleh karenanya, Tony menyarankan jangan membicarakan tentang diri sendiri di depan teman seperti ini.
"Anda tak perlu membicarakan diri sendiri, karena dia akan merusak pernyataan Anda. Dia dapat menghina Anda di depan umum atau secara pribadi," tutur Tony.
"Anda tak boleh menanggung teman yang beracun karena dia cuma membawa perilaku negatif ke dalam hidup Anda. Lebih baik Anda memutuskan persahabatan semacam itu," lanjut dia.
Dengan menghindari dan memutuskan pertemanan toksik, ini akan menyelamatkan kesehatan mentalmu. Kalau tidak dilakukan dari sekarang, mereka akan terus menghancurkan mentalmu.
"Anda mesti menerima diri sendiri apa adanya. Anda perlu mencintai diri apa adanya. Namun, teman toksik akan membuat Anda letih, sakit hati, dan kecewa," ucap dia. (*Aflaha Rizal Bahtiar)
Terkini
- Saatnya Berbagi Tugas di Dapur, Karena Memasak Bukan Hanya Tanggung Jawab Perempuan
- Lajang dan Bahagia: Cara Perempuan Menikmati Hidup Tanpa Tekanan Sosial
- Plan Indonesia dan SalingJaga Gelar Soccer for Equality, Dukung Kesetaraan Pendidikan Anak Perempuan NTT
- Paternity Leave Bukan Sekadar Cuti, Tapi Wujud Budaya Kerja yang Inklusif
- Koper Ringan, Gaya Baru Menjelajah Dunia Tanpa Beban
- Body Positivity vs Body Neutrality: Mana Jalan Terbaik Menerima Tubuh Apa Adanya?
- Wujud Kesetaraan di Dunia Transportasi, Kartini Masa Kini di Balik Kemudi
- Musikal untuk Perempuan: Merayakan Persahabatan Lewat Lagu Kunto Aji dan Nadin Amizah
- Melangkah Sendiri, Merdeka Sepenuhnya: Kenapa Perempuan Pilih Solo Traveling?
- Koneksi Bukan Kompetisi: The Real Power of Women Supporting Women