Dewiku.com - Apakah ada yang punya kebiasaan mandi setelah berolahraga karena merasa bikin badan lebih segar? Mandi setelah olahraga tidak hanya bertujuan untuk membersihkan tubuh dari keringat, tetapi juga membuat otot tubuh lebih rileks.
Berdasarkan Healthline, mandi bisa mengeluarkan asam laktat, reaksi kimia yang menyebabkan nyeri, dari otot tubuh.
Selain itu, mandi segera setelah olahraga mengurangi risiko munculnya ruam dan jerawat akibat bakteri di kulit akibat keringat.
Ketimbang mandi air panas, para ahli lebih mendukung mandi menggunakan air dingin setelah berolahraga.
Sebuah studi kecil di tahun 2019 menunjukkan mandi air dingin setelah berolahraga dapat menurunkan detak jantung serta mengurangi tekanan pada jantung.
Menurut Times of India, mandilah minimal 20 menit setelah berolahraga. Sementara selama 20 menit sebelum mandi itu, dapat digunakan untuk pendinginan yang mana kebalikan dari pemanasan sebelum berolahraga.
Peregangan ketika pendinginan dengan intensitas rendah sangat penting karena tubuh secara perlahan kembali ke kondisi 'istirahat'. Lebih penting lagi, pendinginan akan membantu menormalkan detak jantung dan suhu tubuh.
Kamu juga bisa menggunakan waktu tunggu 20 menit ini untuk menghidrasi tubuh akibat cairan yang hilang selama berolahraga. (*Rosiana Chozanah)
Terkini
- Kulit Mulus Tanpa Drama: Tren Regenerative Therapy yang Sedang Naik Daun
- Gerbong Khusus Perempuan di KRL: Solusi Aman di Perjalanan Atau Cuma Bikin Ribut?
- Clean Beauty Baru yang Siap Rebut Hati Pecinta Skincare Indonesia
- Gowes Bukan Sekadar Gaya: Perempuan Bersatu Lawan Kekerasan Digital Biar #SamaSamaAman
- Memilih Susu Pertumbuhan Anak: Tips untuk Orang Tua Masa Kini
- Kenapa Cewek Suka Mengingat-Ingat Kesalahan Pasangan? Ini Penjelasannya
- The Club Series: Kuas MUA Sporty-Luxury yang Bikin Makeup Auto Flawless
- Quality Time Ala Keluarga Modern: Nggak Perlu Jauh, yang Penting Bermakna
- Olahraga Makin Hits, Outfit Tetap Santun: Tren Sportwear Modest yang Lagi Naik Daun
- Ketika Kehamilan Datang Tanpa Diminta: Sunyi, Stigma, dan Ruang #SamaSamaAman yang Mesti Kita Ciptakan