Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Saat gagal move on, seseorang mungkin berpikir untuk kembali pacaran dengan mantan. Bahkan, Anda mungkin rela melakukan apa saja demi balikan dengan mantan pacar.
Demi kembali bersama mantan, seorang wanita rela menipu. Wanita ini berpura-pura sedang dirawat di rumah sakit karena hamil.
Melansir Daily Star, wanita ini lantas mengirim email kepada si mantan. Di sana, ia berpura-pura sebagai pegawai dari rumah sakit.
"Seorang wanita berpura-pura dia staf rumah sakit demi mendapatkan pacarnya lagi," tulis caption seorang warganet yang mengunggah tangkap layar email tersebut.
Baca Juga
-
Jangan Ikutan Emosi, 5 Tips Menghadapi Istri Suka Marah-Marah
-
Kembali Akrab di Pengadilan, Viral Kisah Pasangan Akhirnya Batal Cerai
-
Viral Wanita Minta Sumbangan Nikah ke Orang Asing, Aksinya Dicibir Norak
-
Demi Berobat Penyakit Langka, Kisah Wanita Beralih Karir Jadi Model Dewasa
-
Khawatir Tak Punya Teman untuk Diundang, Pria Ini Mengaku Takut Menikah
-
Viral Pengantin Dilarang Lihat Cermin, Kaget Riasan Wajahnya Jadi Begini
Pada email, terlihat jika wanita ini mengaku sudah hamil 4 hingga 5 minggu, tapi masih belum bisa dikonfirmasi.
Anehnya, meski kehamilan tidak bisa dikonfimasi, wanita ini menyebut jika bayinya mengalami masalah pada jantung.
"Halo, kami mencoba menghubungi Anda soal masalah (nama disamarkan) dan bayi Anda, kami percaya dia mungkin 4-5 minggu hamil dan akan mengonfirmasi minggu depan," tulis email tersebut.
"Tapi, kami ingin menginformasikan kepada Anda sebagai ayah, bahwa bayi Anda mengalami kesulitan dengan jantung karena bayi dan ibunya menghadapi stres," lanjut email wanita itu.
Masih berpura-pura sebagai pegawai rumah sakit, wanita ini berlagak menyarankan bahwa si pria perlu kembali menghubungi mantannya serta berbaikan.
"Aku tahu ini bukan prosedur kebijakan tapi aku menyarankan, demi bayi itu, agar Anda dan ibu bayi kembali berbicara dan mengabaikan perbedaan yang ada dan kembali bersama."
"Belakangan, banyak bayi meninggal karena stres mengetahui orangtua mereka tidak lagi bersama," tambah si wanita.
Melihat email tersebut, warganet pun sukses dibuat gagal paham. Selain mengkritik ulah si wanita, banyak yang menyoroti kejanggalan pada email.
Salah satunya, ada yang menyebut jika detak jantung bayi belum bisa didengarkan pada minggu keempat kehamilan.
"Bagian favoritku adalah ketika ia menyebut jantung si bayi bermasalah padahal tidak ada detak jantung bayi di minggu keempat."
"Bagian favoritku adalah rumah sakit itu berkata dia mungkin hamil dan akan mengonfirmasinya minggu depan, tapi bayi itu sudah pasti mengalami masalah dan mungkin meninggal."
"Ini adalah kombinasi dari berusaha keras dan sama sekali tidak berusaha."
Selain itu, ada pula yang menyoroti typo pada email tersebut. Menurut warganet, jarang sebuah rumah sakit asli membuat typo pada email resmi.
Terkini
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi
- Memahami dan Merawat Inner Child: Kunci untuk Menyembuhkan Luka yang Tak Terlihat