Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Pandemi membuat masyarakat terus beradaptasi dengan kebiasaan baru yang tentu terkait dengan penerapan protokol kesehatan. Hanya saja, prokes sendiri bisa memberikan efek samping, seperti munculnya masalah kulit kering.
Salah satu prokes yang telah dijalankan masyarakat adalah membiasakan untuk membersihkan kulit dan tubuh saat kembali masuk rumah usai aktivitas di luar.
Menurut data yang Zen dapatkan dari Indonesia Water Institute (IWI), selama pandemi terjadi peningkatan 3 kali lipat kebiasaan mandi atau menjadi sebanyak 3 kali sehari lebih banyak dari pada kondisi sebelum pandemi.
"Kebiasaan mandi yang sering ini, dapat berpotensi menjadi penyebab tejadinya kulit kering. Hal ini disebabkan karena frekuensi mandinya itu sendiri, durasi waktu mandinya, suhu air yang terlalu panas sampai pemilihan sabun yang tidak tepat," ungkap Dermatologist dr.Arini Widodo, SpKK saat jumpa pers yang dihelat oleh Zen Antibacterial Soap dalam memperingati Hari Kesehatan Nasional 2021, Jumat (12/11/2021).
Baca Juga
-
Gaya Hidup Banyak Berubah karena Pandemi, Kebiasaan Ini Harus Dipertahankan
-
Ramalan Zodiak 12 November 2021, Capricorn Harus Mencegah Kesalahpahaman
-
Sering Dipakai saat Memasak, Ini Cara Daur Ulang Kemasan Karton Santan
-
Waktu Indonesia Treatment, Tawarkan Perawatan Spesial Laser Peel Glow
-
Battle 4 Anti-aging Serum Terbaik, Kualitas Produk Lokal Bikin Takjub
-
Dukung Ilmuwan Wanita, L'Oreal dan UNESCO Akan Biayai 4 Penelitian Ini
Penting untuk memilih sabun antibacterial yang tepat bagi kondisi kulit termasuk kandungan apa saja di dalamnya. Dengan begitu, kulit akan terjaga kesehatannya.
"Kandungan natural dalam sabun antibacterial seperti ceramide yang kaya ditemukan dalam Shiso Merah Jepang, dapat berfungsi untuk menjaga kelembutan kulit. Formulasi produk yang mengandung bahan natural seperti ini dapat membantu fungsi barrier kulit," ucap dr.Arini.
Bukan hanya kebiasaan mandi yang perlu diperhatikan agar kulit tubuh terlindungi, sehat, dan segar, apalagi di masa pandemi. Menurut dr.Arini, ada beberapa gaya hidup yang berpotensi membuat kulit menjadi tidak sehat, seperti terlalu lama bekerja di dalam ruangan ber-AC, kurang minum, sering berjemur di matahari, serta khawatir berlebih hingga stres.
Dengan memahami dan lebih mengenali kondisi kulit kering sekali, akan lebih mudah bagi kita untuk memilih pembersih tubuh antibacterial yang tepat. Itulah yang diungkapkan Aristo Kristandyo, Senior VP Marketing – PT Bina Karya Prima, pada kesempatan yang sama.
Aristo menuturkan, kebiasaan membersihkan tubuh saat kembali ke rumah usai beraktivitas di luar selama pandemi hendaknya terus dilakukan, apalagi jika ini sudah menjadi prokes di level keluarga. Prokes yang selama ini terus diingatkan oleh pemerintah juga jangan sampai lengah, yaitu 3M (Memakai Masker, Menjaga Jarak, Mencuci Tangan).
"Begitupun di setiap keluarga, prokes yang telah dijalankan tetap harus dilakukan tanpa perlu merasa ini sebagai sesuatu yang berlebihan," ujar Aristo.
Aristo lalu mengungkapkan, "Melalui kampanye Anti Kresek Kresek yang Zen perkenalkan mulai November 2021 ini, Zen sebagai sabun antibacterial yang mengandung bahan natural dari Japanese Red Shiso, ingin mengajak kita semua untuk selalu membersihkan dan melindungi kulit, agar kulit kita sehat, segar serta dapat mengatasi Kresek (Kulit Kering Sekali)."
"Ini menjadi penting karena kulit adalah organ tubuh terluas dan terdepan dari tubuh kita, sehingga harus selalu dijaga agar tetap sehat. Seluruh badan kita terbungkus oleh kulit yang perlu dijaga agar tidak ikut terpapar oleh kuman-kuman di masa pandemi. Anti kresek dan anti kuman," imbuh Aristo.
Varian Zen yang berbahan natural dapat menjadi pilihan sesuai kondisi kulit di antaranya :
Shiso & Sandalwood
Sandalwood berfungsi sebagai anti inflamasi (anti peradangan) serta aromanya merelaksasi tubuh dan pikiran.
Shiso & Sea Salt
Garam laut (sodium, magnesium, mineral) membantu mengangkat sel kulit mati, debu dan polusi.
Shiso & Sulphur
Sulfur dapat mengurangi gatal dan kemerahan, sangat cocok untuk kulit sensitif, serta lembut di kulit.
Ditambahkan dr.Arini, bila terdapat masalah pada kulit, kulit menjadi "unhappy". Contohnya setelah kulit menjadi kering, kulit akan terlihat kusam, tidak kenyal, permukaannya tidak rata, bersisik, pecah-pecah, gatal, mudah iritasi dan terkena infeksi. Infeksi juga dapat terjadi pada kulit yang terlalu kering karena lapisan luar kulit lebih mudah rusak sehingga memungkinkan kuman masuk ke dalam kulit.
Infeksi kulit yang disebabkan kuman streptococcus dan kuman staphylococcus ini disertai dengan tanda-tanda seperti adanya kerak kuning pada kulit , area kulit mengeluarkan nanah atau cairan lainnya, pembengkakan dan perubahan warna, dan terasa nyeri.
"Perawatan kulit yang baik, menggunakan sabun yang tepat, dan menjaga barrier kulit tetap sehat akan menghindarkan kita dari masalah kulit yang membuat kulit menjadi unhappy," ucap dr.Arini.
Terkini
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi
- Memahami dan Merawat Inner Child: Kunci untuk Menyembuhkan Luka yang Tak Terlihat