Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Kerja keras tidak pernah mengkhianati hasil. Begitu kata pepatah yang diamini oleh Evi, perempuan tangguh inspiratif asal Bantaeng, Sulawesi Selatan. Beragam pekerjaan ia lakoni untuk mencapai kestabilan hidup.
Dari pekerja serabutan, kini Evi telah menjadi juragan ikan dan rumput laut di wilayahnya dengan pendapatan bersih jutaan rupiah per bulan. Penasaran bagaimana perjalanan Evi? Baca selengkapnya wawancara tim Dewiku bersama Evi.
Sebelum menjadi juragan ikan dan rumput laut, apa pekerjaan Ibu Evi?
Saya dulunya kerja serabutan, jadi buruh cuci pakaian dan juga ikut tetangga melaut buat ikat bibit rumput laut. Pekerjaan sebagai nelayan tangkap di sini menjadi mata pencaharian banyak warga di sini. Sayangnya saya dan keluarga belum bisa menjadi nelayan tangkap, karena kami nggak punya perahu.
Baca Juga
-
Duh! Gara-Gara Tabir Surya Palsu, Kulit Pasangan Ini Malah Melepuh Terbakar Sinar Matahari
-
Pernah Jadi Donor Sperma sebelum Menikah, Curhat Pria Kini Malah Terancam Diceraikan Istri
-
Nggak Perlu Filler, Begini Cara Bikin Bibir Tebal dan Berisi Cuma Pakai Eyeshadow
-
Inovasi Minyak Telon, UMKM Yogyakarta Berhasil Meraih Rekor Dunia
-
Yuk, Simak! 3 Alasan Mengikuti Lomba Dapat Membantu Karirmu
-
Brand Kosmetik Lokal Ini Selenggarakan Program Pemberdayaan Perempuan di NTT, Begini Keseruannya
Suami dan anak saya ikut tetangga melaut, nanti kami dapat upah dari situ. Biasanya sekali melaut kami dibayar Rp50.000. Saya sendiri nggak tentu penghasilannya. Dari buruh cuci pakaian kadang pendapatan saya hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari.
Bagaimana Ibu Evi akhirnya bisa sampai di titik ini?
Di tahun 2019 itu saya lagi keliling menawarkan cuci pakaian, terus saya melewati ibu-ibu lagi berkumpul. Saya penasaran ada apa, ternyata ini kumpulan Amartha. Kemudian saya dijelasin sama tim Amartha, katanya saya bisa dapat pinjaman modal usaha.
Saya izin ke suami dan anak-anak dan direstui untuk mengajukan pinjaman. Waktu itu saya dapat Rp4 juta tanpa potongan administrasi dan lainnya. Modal itu saya pakai untuk beli perahu. Karena cita-cita kami dari dahulu ingin punya perahu sendiri.
Setelah beli perahu, saya kemudian konsultasi sama suami dan tim Amartha. Kami akhirnya sepakat untuk alih profesi jadi nelayan ikan dan rumput laut. Saya merasa terbantu sekali sama tim Amartha, karena saat kami kebingungan soal usaha ini kami dibantu.
Adakah kendala setelah dapat pinjaman modal dari Amartha dan menjadi nelayan ini?
Kendalanya yang paling sering itu cuaca yang nggak bisa kita prediksi. Kalau cuaca buruk, kami nggak bisa melaut. Pendapatan juga sempat menurun, apalagi kemarin juga ada pandemi Covid-19.
Namun tim dari Amartha sangat pengertian dengan kondisi ini. Meskipun saya mengalami banyak kendala, tim Amartha sigap membantu saya dan memberikan ide lain agar tetap bisa produktif.
Dari hasil diskusi bersama keluarga dan segenap tim Amartha, kemudian saya memutuskan untuk fokus di usaha rumput laut sampai harga ikan kembali normal. Saya ikat dan jual Ternyata rumput laut ini banyak peminatnya.
Pendapatan saya kembali stabil dan meningkat, setiap bulannya saya bisa dapat untung bersih sampai 6 juta. Dalam satu bulan bisa tangkap 30 kilogram ikan dan rumput laut. Saya juga bisa beli perahu lagi untuk anak saya melaut atau kadang kami sewakan kepada turis.
Sekarang, keluarga kami sudah memiliki dua perahu yang sangat membantu kami untuk mencari nafkah. Anak saya juga membantu keluarga dengan menangkap ikan.
Tanpa bantuan modal dari Amartha, mungkin saya masih tetap menjalani kehidupan sebagai buruh cuci keliling. Saya baru menyadari bahwa saya memiliki jiwa wirausaha saat bertemu dengan Amartha.
Apa harapan Ibu Evi ke depannya?
Saya berterima kasih kepada pendana yang udah modalin saya untuk beli perahu. Saya sekarang bisa berdaya, keluarga saya punya penghasilan yang lebih baik, anak saya bisa ikut melaut, kami pun sudah memiliki tempat tinggal yang lebih baik.
Saya sangat berharap, ibu-ibu lain yang sedang kesulitan, bisa seberuntung saya karena mendapat modal dari Amartha. Karena lewat modal lah, kita punya kesempatan untuk bisa lebih sukses dan membahagiakan keluarga.
Itulah cerita singkat perjalanan Ibu Evi CEO UMKM juragan ikan dari Bantaeng, Sulawesi Selatan. Oh iya, karena kegigihan dan keuletan Ibu Evi, ia mendapatkan penghargaan Perempuan Tangguh Award 2021 kategori Best Womenpreneur dari Amartha. Keren banget ya perempuan-perempuan CEO UMKM kita!
Nah tau gak sih, kamu bisa lho berpartisipasi dalam mendukung usaha para perempuan UMKM ini di platform Amartha. Dengan modalin usaha mereka mulai dari 100 ribu saja, kamu sudah bisa mendapatkan imbal hasil sampai 15% flat per tahun.
Ayo modalin perempuan UMKM dan buat keajaiban dari 100 ribu sejuta peluang! Unduh dan daftarkan diri kamu jadi pendana di Amartha!
Terkini
- Fenomana Glass Ceiling: Mengapa Perempuan Sulit Jadi Pemimpin di Dunia Kerja?
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi