Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Gaya hidup masyarakat di bidang fashion mengalami adaptasi seiring dengan new normal. Baru-baru ini hasil survei dari Populix dengan tajuk Indonesia in 2022: Looking at Fashion Trends & Economy Revival menyebutkan gaya berpakaian sederhana dan kasual banyak diminati.
Hasil lainnya, minat masyarakat berbelanja fashion di UMKM atau brand lokal memiliki frekuensi yang setara dengan brand fashion ternama, yaitu lebih dari 56 persen. Hal ini membuktikan bahwa UMKM fashion lokal dapat bersaing dengan fashion luar negeri dan memiliki kualitas mutu yang baik.
Salah satu UMKM yang turut merasakan dari gaya fashion ini adalah Sri Supatmi, pemilik usaha konveksi rumahan sekaligus mitra usaha binaan Amartha asal Semarang, Jawa Tengah. Ia mengaku mendapat banyak pesanan pakaian selama masa new normal.
"Memang saat awal pandemi, usaha kami nyaris bangkrut. Namun berkat modal usaha dari pendana Amartha, usaha saya bisa bangkit lagi. Bahkan saya dapat banyak pesanan jahitan. Dalam sehari enam mesin jahit kami beroperasi," ungkapnya.
Baca Juga
-
Transformasi Wanita yang Tak Punya Gigi dan Alis, Bikin Pangling setelah Pakai Makeup
-
Menikah dengan Karakter Anime, Curhat Pria Kini Tak Bisa Berkomunikasi dengan Istri
-
Dengan Terobosan Microbiome Science, Serum Ini Bikin Kulit Kepala Sehat dan Rambut Indah Berkilau
-
Begini Serunya Layanan Talekonsultasi dengan Medical Advisor secara Gratis di BeautyHaul
-
Buka Gerai Baru, Kami. Optimistis Geliat Industri Modest Fashion Bangkit Kembali
Dalam menjalani usaha bersama sang suami, Sri Supatmi mengecek kualitas jahitan sebelum diserahkan kepada pelanggan setianya. Menurutnya, kualitas kontrol sangat penting demi kepuasan pelanggan dan juga kredibilitas usahanya.
Sejak awal tahun 2022 atau setelah mendapatkan pembiayaan kedua dari platform investasi UMKM Amartha, Ibu dengan empat anak ini banyak menerima pesanan seperti kaos dan kemeja. Ia pun juga menerima pesanan jahitan untuk seragam sekolah.
Usaha konveksi Sri Supatmi ini dijalankan setelah ia keluar dari pekerjaan sebelumnya di bidang garmen. Ia bercita-cita ingin menciptakan fashion atas mereknya sendiri.
"Sambil menjalankan usaha ini, saya dan suami belajar tentang desain. Kami mempelajari cara membuat pola dan desain baju dari internet. Harapannya usaha ini bisa produksi fashion dan merek sendiri," jelasnya saat ditemui.
Nah, tahu gak sih kalau melalui P2P Lending Amartha, kamu bisa mendukung para pelaku UMKM fashion. Pasalnya, modal kamu disalurkan khusus kepada perempuan UMKM di pedesaan termasuk UMKM fashion.
Tidak hanya modal saja, tetapi UMKM ini akan didampingi dan diberikan pelatihan yang sesuai dengan usaha mereka. Lebih dari 3.000 tim Business Partner yang terlatih, siap menjadi mentor para pelaku UMKM di pedesaan.
Dengan modal mulai dari 100 ribu rupiah saja, kamu sudah bisa dukung para UMKM fashion di Amartha. Buat kamu yang penasaran mengenai Amartha, kamu bisa kunjungi www.amartha.com.
Amartha sudah terdaftar dan memiliki izin usaha yang sah dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sehingga transaksi investasimu sudah terjamin keamanannya. Ayo daftar sekarang!
Terkini
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi
- Memahami dan Merawat Inner Child: Kunci untuk Menyembuhkan Luka yang Tak Terlihat