
Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Friends with Benefits atau FWB belakangan semakin populer di kalangan anak muda. Alih-alih pacaran, mereka umumnya memilih tipe hubungan ini karena tidak berminat dengan komitmen.
Sederhananya, FWB adalah hubungan dua orang yang berorientasi pada seksual tapi berkomitmen untuk tidak melibatkan perasaan. Ini adalah tipe hubungan berisiko, tapi jika kamu ingin coba-coba melakoninya, dirangkum dari berbagai sumber, ada beberapa aturan main yang perlu dipahami sejak awal.
1. FWB beda dengan pacaran
FWB tidak seperti pacaran yang berlandaskan cinta. Saat menjalani FWB, kamu dilarang baper, misalnya cemburu saat tahu partner FWB mesra-mesraan dengan orang lain. Dia tidak berkewajiban menjaga perasaanmu, begitu pula sebaliknya.
Baca Juga
-
Rekomendasi Serum Lokal Murah
-
Sociolla Award 2022, Siap Memilih Produk Kecantikan Favoritmu?
-
Model Kebaya Brokat Modern Cocok untuk Wisuda
-
Sambut Momen Akhir Tahun, barenbliss Tambah Warna Lip Tint dan Compact Powder Favorit
-
Rekomendasi Oleh-Oleh Khas Belitung yang Wajib untuk Anda Bawa Pulang
-
Feminin dengan Sentuhan Siluet Hanbok, Busana Ini Usung Sustainability
2. FWB bisa merusak hubungan pertemanan
Awalnya, kamu dan dia bisa dibilang berteman baik, lalu sepakat FWB. Nah, hubungan pertemanan kalian bisa saja berubah, terutama karena adanya interaksi seksual.
Kemungkinan terburuk, FWB bisa memicu konflik yang pada akhirnya merusak pertemanan kalian. Ini biasanya terjadi saat adalah satu pihak yang tanpa sengaja melibatkan perasaan lebih dalam.
3. FWB tidak punya masa depan
Jangan coba-coba bicara soal mau dibawa ke mana hubungan kalian. Sejak awal, mestinya kamu sadar kalau FWB adalah hubungan yang dilakukan tanpa landasan orientasi masa depan.
FWB termasuk jalan pintas untuk memenuhi hasrat seksual. Jika hal itu sudah terpenuhi, sangat mungkin salah satu pihak pergi begitu saja, terlebih karena merasa tidak ada ikatan komitmen apa pun.
4. Partner FWB mungkin juga menjalin hubungan serupa dengan orang lain
Karena tidak ada ikatan seperti pacaran, FWB membuat seseorang merasa lebih bebas menjalin hubungan dengan orang lain. Dia mungkin saja punya partner seks yang lain. Inilah salah satu faktor yang membuat FWB dinilai berisiko tinggi.
5. Pahami apa itu sex emergency
Sex emergency adalah situasi darurat dalam hubungan seksual di mana orang cenderung mengalami kehamilan yang tidak diinginkan sebagai konsekuensinya.
Hal ini sangat mungkin bisa dialami mereka yang melakoni FWB. Bayangkan saja kamu dan dia tiba-tiba berhasrat hingga tanpa sadar mengabaikan alat kontrasepsi seperti kondom. Nah, salah satu solusinya adalah Pil Kontrasepsi Darurat.
Kehamilan tidak terjadi sesaat/segera setelah kamu berhubungan seks. Ada jeda waktu yang memungkinkan untuk melakukan pencegahan kehamilan beberapa hari setelah kamu melakukannya. Namun, jeda waktu tersebut sangatlah penting.
Pil Kontrasepsi Darurat mencegah kehamilan sebelum dimulai. Postpil sebagai Pil Kontrasepsi Darurat adalah solusi termudah dan tercepat untuk mencegah kehamilan setelah kamu melakukan hubungan seksual tanpa pengaman. Kamu bisa mendapatkan Postpil di apotek terdekat atau apotek online serta layanan telemedis.
Kedua tablet Pil Kontrasepsi Darurat harus diminum sekaligus 'secepat mungkin' setelah situasi darurat seks dan harus digunakan dalam waktu hingga 3 hari atau 72 jam. Semakin cepat tablet diminum, semakin efektif mengurangi kemungkinan hamil.
Tanyakan Postpil di apotek terdekat atau hubungi tenaga kesehatan Halo DKT di whatsapp 08111-326-459 atau klik https://bit.ly/halodktwhatsapp untuk mengetahui lebih lanjut.
Terkini
- Kamu Terlalu Mandiri: Ketika Kemandirian Perempuan Masih Dianggap Ancaman
- Support System Seumur Hidup: Bagaimana Kakak Adik Perempuan Saling Menguatkan?
- Women News Network: Menguatkan Suara Perempuan dari Aceh hingga NTT
- Saatnya Berbagi Tugas di Dapur, Karena Memasak Bukan Hanya Tanggung Jawab Perempuan
- Lajang dan Bahagia: Cara Perempuan Menikmati Hidup Tanpa Tekanan Sosial
- Plan Indonesia dan SalingJaga Gelar Soccer for Equality, Dukung Kesetaraan Pendidikan Anak Perempuan NTT
- Paternity Leave Bukan Sekadar Cuti, Tapi Wujud Budaya Kerja yang Inklusif
- Koper Ringan, Gaya Baru Menjelajah Dunia Tanpa Beban
- Body Positivity vs Body Neutrality: Mana Jalan Terbaik Menerima Tubuh Apa Adanya?
- Wujud Kesetaraan di Dunia Transportasi, Kartini Masa Kini di Balik Kemudi