Kamis, 13 Februari 2025
Risna Halidi : Selasa, 28 November 2023 | 18:49 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Dewiku.com - Belum lama ini, seorang netizen membagikan kisah soal dirinya yang diberhentikan setelah menuntut hak cuti melahirkan. Awalnya netizen anonim itu enggan mengungkap perusahaan apa yang dimaksud.

Namun informasi kian terang benderang setelah curhatan itu viral, di mana produk minuman khusus perempuan, WRP, menjadi perusahaan yang dimaksud oleh netizen tersebut.

Kekinian, CEO PT Wanita Rejuvenasi Perempuan Indonesia atau WRP, Kwik Wan Tien, muncul dan menyampaikan video permintaan maaf lewat media sosial di Instagram.

"Halo saya Kwik Wan Tien CEO WRP, sehubungan dengan adanya perbincangan yang cukup ramai di media sosial, pada kesempatan iniz, pertama-tama saya ingin menyampaikan permintaan maaf yang setulus tulusnya kepada karyawan kami, kepada seluruh stakeholder, dan serta masyarakat yang telah setia mendukung WRP Indonesia. Kami menyadari adanya beberapa langkah kami yang menimbulkan kesalahpahaman dan kegelisahan," ujar Kwik Wan Tien dalam video tersebut.

Perempuan yang pernah berkarir di perusahaan global seperti Loreal dan Nutrifood itu menyadari kebijakan yang diambilnya memicu ketidaknyamanan dan mengaku menyesal.

Ia pun memastikan kegaduhan yang terjadi, termasuk tuduhan karyawan hamil tidak dapat cuti melahirkan bakal jadi proses belajar dan perbaikan di kemudian hari.

"Saya dan WRP Indonesia, berkomitmen akan bertanggung jawab penuh atas situasi saat ini dan kami juga berjanji akan melakukan perbaikan-perbaikan-perbaikan yang menyeluruh guna memastikan kesejahteraan yang terbaik, bagi semua karyawan dan stakeholder kami ke depannya," paparnya.

Kronologi CEO WRP vs Karyawan
Sebelumnya, viral cuitan karyawan WRP di Twitter dengan nama akun @xyliaxylio yang mengaku dapat perilaku tidak menyenangkan karena dipersulit saat mengajukan cuti melahirkan.

Alih-alih memberikan keleluasaan, karyawan yang sudah berstatus tetap itu malah diturunkan menjadi karyawan lepas alias freelance. Akun @xyliaxylio juga menyebutkan selain dirinya ada 8 karyawan yang dipaksa keluar alias resign.

"Pada bulan ini sudah ada 8 orang yang dipaksa resign karena ego si pemilik brand ini. Bahkan ada yang ter-PHK tanpa kejelasan mengenai pesangon," papar @xyliaxylio.

"Revisi pun saya lakukan dihari yg sama karena pada sore hari kita sibuk membahas UTJ yang dia minta. Info revisi saya dptkan saat dia telepon dengan staff lain kalau dia ingin revisi, Ketika mendapat informasi tersebut saya mencoba tetap mengerjakan revisi, berharap kemarahannya mereda," lanjut @xyliaxylio.

Namun alih-alih amarahnya mereka, karyawan tersebut tiba-tiba mengalami perubahan jobdesk menjadi conten creator untuk mengurus semua pekerjaan media sosial, live dan sebagainya.

Setelah menanyakan perihal perubahan itu, karyawan tersebut malah dituduh bermain politik untuk dapat pembelaan.

"Saya sudah berusaha mengalah, sampai meminta maaf dan menerima semua keputusan perpindahan jobdesk itu tpi beliau tetap merasa saya harus salah dan kalah agar lebih tau posisi kalau dia yang paling tinggi dari semuanya," pungkas karyawan tersebut.

Mirisnya, karena cuitan karyawan tersebut viral dan mewakili karyawan lainnya yang mengalami hal serupa, pihak WRP malah langsung menunjuk pengacara untuk menghadapi karyawan tersebut.

"Kami menunjuk kuasa hukum untuk menyelesaikan kegaduhan yang ada dengan baik dan benar. Untuk informasi dan keterangan lebih lanjut, bisa hubungi kuasa hukum kami Lesma Sikumbang Mukhlis and Associates dengan nomor 08111021477," tulis keterangan WRP di akun Instagram.

(Dini Afrianti Effendi)

BACA SELANJUTNYA

Viral Masak Rendang Pakai Paracetamol biar Daging Cepat Empuk, Ketahui Bahayanya