
Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Kata siapa lansia tidak lagi membutuhkan aktivitas hubungan intim? Nyatanya, rutin berhubungan seksual di usia senja dapat membantu menjaga kesehatan otak.
Hal ini berdasarkan hasil penelitian oleh University of Coventry Inggris. Disebutkan bahwa lansia yang aktif berhubungan seks mempunyai fungsi kognitif lebih baik dibandingkan mereka yang tidak melakukannya.
Penelitian tersebut dilakukan pada 2017 dengan partisipan berusia lebih dari 50 tahun dan memiliki tingkat aktivitas seks di atas rata-rata, baik dengan cara berhubungan seksual bersama pasangan, masturbasi, atau sekadar petting.
Partisipan diminta untuk menjawab pertanyaan seputar kesehatannya serta mengungkapkan intensitas aktivitas seksual mereka.
Baca Juga
-
Viral Momen Anissa Azizah Momong Anak di Pesawat, Ini Tips agar si Kecil Tidak Rewel
-
5 Gaya Sporty Tya Ariestya, Modis dan Nyaman untuk Olahraga
-
4 Fakta Menarik Baju Safari Prabowo, Ini Nilai Historis di Baliknya
-
Ini 5 Koleksi Tas Mewah Umi Pipik, Paling Murah Nyaris Rp5 Juta
-
3 Tren Korean Beauty 2024, Semakin Utamakan Pentingnya Skin Barrier

Mereka juga diminta melakukan serangkaian tes guna mengukur kemampuan kognitif dan visuospasial, yakni kemampuan untuk menempatkan sebuah objek dalam sebuah tempat atau ruangan.
Hasilnya, lansia yang rutin berhubungan intim mendapatkan nilai lebih tinggi dari serangkaian tes tersebut. Partisipan laki-laki dan perempuan punya skor serupa. Artinya, manfaat seks rutin bagi lansia setara antara laki-laki dan perempuan.
Walau demikian, para peneliti masih belum bisa menemukan kaitan bagaimana aktivitas seksual bisa meningkatkan kemampuan berpikir pada lansia.
"Orang-orang berpikir jika lansia tak suka hubungan seks, tetapi kita perlu menantang konsepsi ini pada tingkat masyarakat dan melihat dampak aktivitas seksual pada mereka yang berusia 50 tahun ke atas, lebih dari efek pada kesehatan seksual maupun kesehatan secara umum," ungkap Dr. Hayle Wright, ketua peneliti, dilansir dari Suara.com.
Para peneliti menduga, lansia yang aktif berhubungan intim mempunyai kemampuan kognitif lebih baik karena adanya perubahan transmisi saraf. Contohnya, hormon dopamin yang timbul setelah aktivitas seksual bisa bisa berpengaruh sehingga meningkatkan kemampuan berpikir.
Begitu pula senyawa oksitosin yang mungkin keluar lewat aktivitas seksual. Senyawa tersebut akan membantu meningkatkan kemampuan berpikir seseorang.
Hanya saja, penelitian terkait diakui masih mempunyai sejumlah keterbatasan. Oleh karena itu, dibutuhkan penelitian lanjutan mengenai penemuan tersebut.
Terkini
- Saatnya Berbagi Tugas di Dapur, Karena Memasak Bukan Hanya Tanggung Jawab Perempuan
- Lajang dan Bahagia: Cara Perempuan Menikmati Hidup Tanpa Tekanan Sosial
- Plan Indonesia dan SalingJaga Gelar Soccer for Equality, Dukung Kesetaraan Pendidikan Anak Perempuan NTT
- Paternity Leave Bukan Sekadar Cuti, Tapi Wujud Budaya Kerja yang Inklusif
- Koper Ringan, Gaya Baru Menjelajah Dunia Tanpa Beban
- Body Positivity vs Body Neutrality: Mana Jalan Terbaik Menerima Tubuh Apa Adanya?
- Wujud Kesetaraan di Dunia Transportasi, Kartini Masa Kini di Balik Kemudi
- Musikal untuk Perempuan: Merayakan Persahabatan Lewat Lagu Kunto Aji dan Nadin Amizah
- Melangkah Sendiri, Merdeka Sepenuhnya: Kenapa Perempuan Pilih Solo Traveling?
- Koneksi Bukan Kompetisi: The Real Power of Women Supporting Women