Senin, 01 Januari 2024 | 09:00 WIB
Beberapa waktu lalu, viral curhatan warganet yang menyebut rekan kerjanya punya obsesi padanya. Si rekan kerja bahkan sampai mengatur kehidupan warganet tersebut dan berlagak seperti kekasih, padahal cintanya sudah ditolak.
Pada kasus lain, seseorang yang terobesi juga bisa menjelma stalker. Orang tersebut mungkin diam-diam memantau semua aktivitas dan pergerakanmu dan tentu saja membuatmu merasa tidak nyaman saat menyadarinya.
Pertanyaannya, perlukah kita melaporkan stalker? Dilansir dari Suara.com, psikolog klinis dan co-founder Ohana Space, Veronica Adesla, mengungkapkan, jika ada orang yang terobsesi berlebihan hingga membuat tidak nyaman, wajib untuk melaporkannya.
Baca Juga: Ingin Pelesiran ke Makau? Yuk ke Event "Experience Macao", Tawarkan Wisata Berbasis Keluarga
Ini karena obsesi berlebihan itu dapat membuat seseorang bersikap mengancam dan merendahkan. Rasa obsesi juga bisa membahayakan diri sendiri. Oleh sebab itu, menurut Veronica, cara yang baik untuk mengatasinya adalah lapor ke pihak berwajib.
"Kalau misalkan batasan tadi sampai pada stalking, kemudian mengutarakan hal-hal yang tidak pada tempatnya atau mengancam atau merendahkan atau kemudian membuat merasa tidak nyaman, maka hal-hal ini itu wajib dilaporkan," ungkap Veronica.
Anda juga sangat disarankan untuk melaporkan orang yang terobsesi karena mereka bisa mengalami delusi. Hal ini membuatnya punya keyakinan yang tak nyata. Itulah mengapa mereka mungkin meyakini bahwa mereka punya kekasih, padahal tidak benar adanya.
Baca Juga: 5 Gaya Stephanie Poetri Pakai Rok Gemas, Bisa Jadi Inspirasi Gen Z
"Karena orang obsesi itu kalau misalnya tingkat yang sangat parah, memang berpotensi berbahaya, membahayakan korban. Kemudian bisa jadi muncul delusi, seakan-akan dia adalah pacarnya sehingga ada kepikiran untuk menjadi sosok yang sangat melindungi kita. Padahal dia melakukan hal-hal yang justru membahayakan sebenarnya," terang Veronica.
Salah satu tanda yang paling bisa diketahui adalah bagaimana mereka selalu tahu hal apa yang korbannya lakukan. Artinya, mereka memang terus mengikuti, sehingga wajib diwaspadai.
Baca Juga: Bandara Changi Jadi Destinasi Wisata Populer di Singapura, Ini Alasannya
"Delusi itu keyakinan-keyakinan tidak nyata atau irasional, jadi memang wajib kalau misalnya sudah muncul perilaku-perilaku ancaman atau kemudian stalking, kayak misal, kok dia bisa tahu kita ada di sini. Kalau dia memantau terus segala macam, maka itu wajib untuk dilaporkan," tandas Veronica.