
Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Setelah makan sahur, masih banyak orang yang langsung kembali berbaring di kasur, bahkan sampai tertidur. Padahal, kebiasaan itu bisa berpengaruh buruk terhadap asam lambung.
Nutrisionis Gracia Irene Gloria mengatakan, adanya jeda antara makan dan aktivitas lainnya sangat penting bagi penderita asam lambung dan gerd saat berpuasa.
"Ada pengaturan jeda-jedanya. Contohnya, dari sahur ke tiduran atau jeda ke aktivitas lain, itu sebisa mungkin ada jeda minimal 30 menit duduk tegak," ungkap Gloria saat diwawancarai Eathink bersama Dewiku.com, baru-baru ini.
"Sahur juga usahakan dilakukan. Jangan sampai skip," imbuhnya kemudian.
Baca Juga
Plant Based Coach for Acid Reflux GERD & LPR ini juga menjelaskan tentang jeda waktu makan saat berpuasa lainnya.
"Makan beratnya boleh setelah tarawih atau dicicil sebagian pas takjil, lanjut sebagian setelah salat tarawih biar lebih nyaman perutnya," tutur perempuan yang juga akrab disapa Coach Gloria ini.
Jeda antara makan malam selama bulan Ramadan dan jam tidur juga mesti diperhatikan. Begitu pula lama minimal tidur malah sebelum makan sahur.
"Aku tahu kalau lagi puasa, tidak bisa optimal, misalnya jeda dinner ke tidur itu idealnya tiga jam. Tapi, usahakan ada jeda minimal satu jam dari makan malam ke tidurnya supaya ada proses turun dulu," terang perempuan yang juga aktif berbagi konten edukatif via akun Instagram coachgloria_forgerd ini.
Dia melanjutkan, "Lalu, juga diusahakan tidur malamnya itu sampai sahur, kalau bisa minimal 4 jam. Jadi, jangan sampai kurang dari 4 jam dulu kalau lagi puasa."
Gloria juga menekankan pentingnya menjaga pola makan saat berpuasa bagi penderita asam lambung.
Sebisa mungkin, kata Gloria, harus menghindari makanan yang triggering, seperti gorengan, tepung, cokelat, kopi, susu sapi dan olahannya, serta daging merah. Makanan-makanan yang rasanya asam dan pedas juga sebaiknya dihindari.
Coach Gloria pun membeberkan banyak makanan yang boleh dikonsumsi penderita asam lambung dan gerd. Berikut beberapa di antaranya:
- Karbohidrat: nasi putih, nasi cokelat, nasi merah, roti gandum (boleh yang gluten free), real oats, ubi, singkong jagung
- Protein nabati: tahu, tempe, edamame, kacang merah, kacang polong, lentil
- Protein hewani: daging ayam, ikan, telur, belut, aneka seafood
- Sayur-sayuran: bisa sayur apa pun, kecuali sawi, paprika, brokoli, nangka, dan olahan sayur bersantan
- Kacang-kacangan: kacang almond, kacang mete, kacang kenari
- Biji-bijian: chia seed, pumpkin seed, sunflower seed
"Olahannya yang penting jangan digoreng deep fry. Jangan terlalu banyak minyaknya. Jadi, ditumis boleh, dipepes boleh, disemur boleh, atau dipanggang, dikukus," tandasnya.
Tag
Terkini
- Plan Indonesia dan SalingJaga Gelar Soccer for Equality, Dukung Kesetaraan Pendidikan Anak Perempuan NTT
- Paternity Leave Bukan Sekadar Cuti, Tapi Wujud Budaya Kerja yang Inklusif
- Koper Ringan, Gaya Baru Menjelajah Dunia Tanpa Beban
- Body Positivity vs Body Neutrality: Mana Jalan Terbaik Menerima Tubuh Apa Adanya?
- Wujud Kesetaraan di Dunia Transportasi, Kartini Masa Kini di Balik Kemudi
- Musikal untuk Perempuan: Merayakan Persahabatan Lewat Lagu Kunto Aji dan Nadin Amizah
- Melangkah Sendiri, Merdeka Sepenuhnya: Kenapa Perempuan Pilih Solo Traveling?
- Koneksi Bukan Kompetisi: The Real Power of Women Supporting Women
- Kapan Nikah? Nggak Perlu Baper, Ini Cara Elegan Hadapi Pertanyaan Sensitif
- Tips Psikologis Jalani Idulfitri Lebih Tenang dan Bermakna