
Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Salah satu hal yang paling tidak diharapkan para lajang saat merayakan Lebaran adalah pertanyaan kapan nikah. Momen bahagia bisa berubah kelabu gara-gara ditanya perihal jodoh dan pernikahan.
Terkait fenomena tersebut, Habib Jafar memberikan pemahaman bagi mereka yang kerap bertanya kapan menikah. Ini juga berlaku bagi mereka yang sering bertanya kapan hamil kepada wanita yang sudah menjadi istri. Menurtunya, dua hal itu adalah privasi orang dan bukan sesuatu yang etis untuk ditanyakan.
"Jangan paksa orang untuk menikah, jangan paksa orang untuk punya anak. Bahkan, milikilah sensitivitas untuk tidak bertanya kapan nikah dan kapan punya anak, khususnya saat Lebaran nanti," ungkap Habib Jafar dalam program Login, melansir YouTube Deddy Corbuzier.
Habib Jafar lantas menjelaskan bahwa tidak ada paksaan untuk menikah. Pernikahan terjadi jika laki-laki atau perempuan mantap untuk naik pelaminan.
Baca Juga

Habib Jafar bilang, menikahlah bagi yang memang sudah siap dan mampu secara lahir dan batin untuk menghindari permasalahan yang mungkin timbul.
"Bahkan kalau mereka sekadar mau menikah, jangan menikah. Menikahlah saat mereka mampu. Kalau tidak, akan terjadi entah KDRT atau kekerasan terhadap anak yang dilakukan oleh orang tuanya," terangnya.
Begitu pula dengan pasangan suami istri yang belum dikarunia momongan. Habib Jafar mengungkapkan bahwa butuh kesiapan mental untuk menjadi orang tua.
Habib Jafar mengacu pada perkataan ulama Habib Umar bin Hafidz yang menerangkan bahwa lebih baik tidak mengungkit hal sensitif kepada orang lain, seperti masa lalu atau keputusannya tidak kunjung menikah dan punya anak. Sebab, semua orang mempunyai proses hidup masing-masing.
"Guru kami Habib Umar kata bin Hafiz, 'Milikilah sensitivitas terhadap orang lain'. Lo gak tahu betapa beratnya dia bergumul dengan semua itu. Bergumul dengan promilnya, bergumul dengan kejombloannya, dia udah begini, begitu, tapi dia nggak dapat," ujar pendakwah berdarah Madura itu.
Seseorang mungkin menganggap ucapannya sepele, tetapi tidak ada yang tahu bahwa hal itu bisa sangat menyakitkan hati.
"Omongan lo mungkin simpel bagi lo, tapi di hati dia betul-betul bikin berantakan," ucap Habib Jafar.
Terkini
- Kamu Terlalu Mandiri: Ketika Kemandirian Perempuan Masih Dianggap Ancaman
- Support System Seumur Hidup: Bagaimana Kakak Adik Perempuan Saling Menguatkan?
- Women News Network: Menguatkan Suara Perempuan dari Aceh hingga NTT
- Saatnya Berbagi Tugas di Dapur, Karena Memasak Bukan Hanya Tanggung Jawab Perempuan
- Lajang dan Bahagia: Cara Perempuan Menikmati Hidup Tanpa Tekanan Sosial
- Plan Indonesia dan SalingJaga Gelar Soccer for Equality, Dukung Kesetaraan Pendidikan Anak Perempuan NTT
- Paternity Leave Bukan Sekadar Cuti, Tapi Wujud Budaya Kerja yang Inklusif
- Koper Ringan, Gaya Baru Menjelajah Dunia Tanpa Beban
- Body Positivity vs Body Neutrality: Mana Jalan Terbaik Menerima Tubuh Apa Adanya?
- Wujud Kesetaraan di Dunia Transportasi, Kartini Masa Kini di Balik Kemudi