Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Menopause merupakan fase perubahan yang bakal dialami perempuan seiring bertambah usia. Perubahan sistem hormonal yang terjadi bisa memicu gangguan kesehatan, salah satunya risiko tulang yang keropos akibat osteoporosis.
Walau menopause adalah proses alami, perempuan bisa melakukan beberapa upaya untuk menjaga kesehatan tulang dan mencegah osteoporosis. Melansir Suara.com, pada laman National Osteoporosis Foundation (NOF), inilah beberapa cara agar menopause tidak menyebabkan osteoporosis dan patah tulang.
1. Makanan Kaya Kalsium dan Vitamin D
Kalsium sangat penting untuk membangun dan menjaga kepadatan tulang. Sumber kalsium yang baik antara lain susu, yogurt, keju, kacang-kacangan, dan sayuran hijau.
Baca Juga
Sementara, Vitamin D bermanfaay membantu tubuh menyerap kalsium. Vitamin D bisa didapatkan dari sinar matahari, ikan berlemak, telur, dan jamur, atau konsumsi suplemen jika memang diperlukan.
Kelebihan berat badan memberikan tekanan ekstra pada tulang sehingga meningkatkan risiko patah tulang. Jaga berat badanmu dengan pola makan sehat dan olahraga teratur, misalnya rajin berjalan kaki dan jogging.
3. Jangan merokok dan minuman beralkohol
Dua hal ini bisa memperburuk kesehatan tulang dan meningkatkan risiko osteoporosis. Jadi, hindari kebiasaan ini supaya tulang tetap kuat dan sehat.
4. Pentingnya Pmeriksaan Kepadatan Tulang
Perempuan menopause dianjurkan melakukan pemeriksaan kepadatan tulang (DEXA) guna memeriksa risiko osteoporosis. Prosedur ini membantu dokter menentukan langkah pencegahan atau pengobatan yang paling tepat.
5. Konsumsi obat pencegah osteoporosis
Pada beberapa kasus, dokter mungkin meresepkan obat untuk memperlambat atau menghentikan pengeroposan tulang. Minum obat sesuai resep dokter dan ikuti petunjuk dengan cermat.
Di Indonesia, kini sudah tersedia Binosto, obat untuk mengobati osteoporosis pascamenopause, hasil kerja sama EffRx Pharmaceuticals dan Pyridam Farma. Binosto memiliki efek samping gastrointestinal bagian atas yang lebih rendah dan tingkat kepatuhan lebih tinggi dibandingkan dengan tablet alendronate biasa.
Terkini
- Sextortion dan Sexploitation: Ketika Privasi Jadi Senjata Pemerasan di Era Digital
- Wifey Material: Ketika Perempuan Dituntut Jadi 'Istri Idaman'
- Nyaman dengan Diri Sendiri Berawal dari Perawatan Tepat Area Kewanitan
- Main Character Syndrome, Ketika Perempuan Merasa Jadi Pusat Semesta
- Go & Glow Fun Run 2025: Tetap Bugar dan Glowing dengan Aktivitas Seru
- Hot Girl Walk: Ketika Perempuan Jadi Lebih Bahagia Cuma Modal Jalan Kaki
- Self Gifting: Bukan Boros, Tapi Bentuk Apresiasi pada Diri Sendiri
- Lebih dari Sekadar Musik, Ada Pesan Pemberdayaan Perempuan dari JENNIE Lewat Album Ruby
- Cyberstalking Merusak Mental dan Fisik: Bagaimana Perempuan Bisa Melindungi Diri Mereka?
- Rahasia Tangguh: Kuasai Self-Compassion untuk Kesehatan Mental