Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Metode diet untuk menurunkan berat badan semakin beragam. Terbaru, ada prosedur tes genetik untuk memandu jenis diet yang paling cocok.
Dokter Spesialis Gizi Dermaster Clinic Indonesia, dr. Christopher Andrian, M.Gizi,Sp.GK, mengungkapkan, kini semakin banyak pasien di kota besar yang datang dalam kondisi obesitas.
"Sekarang banyak banget yang obesitas di Jakarta, kenapa? Karena pesan makanan paling gampang, minuman manis dan segala macam. Kedua, kondisi orang malnutrisi kurus tapi persentase lemak di badan besar sekali, yang kita bilang obesitas sarkopedia, itu ada," ujar dr. Christopher, dilansir dari Suara.com.
Baca Juga
Seseorang dengan risiko obesitas saat remaja dan dewasa dapat mengetahui ancaman tersebut sedini mungkin. Dengan begitu, pasien akan lebih berhati-hati dalam menjaga gaya hidup.
"Semakin kecil usia, semakin dini semakin baik. Kenapa? Supaya dia saat remaja, faktor risiko apa, ketika dewasa tahu risiko apa saja. Kayak kita aja, udah ketahuan ada genetik obesitas, tapi tergantung gaya hidup, kata dokter nggak boleh makan ini itu, kalau melenceng, bisa obesitas," terang dr. Christopher.
Tes genetik untuk mencegah obesitas bisa dilakukan dengan cara mengecek air liur atau saliva. Selanjutnya, dianalisis risiko penyakit, kondisi alergi, hingga makanan dan minuman yang cocok.
Direktur Marketing Komunikasi Dermaster Indonesia, Rila Lisangan, menambahkan bahwa tes genetik seperti Dermagene juga dapat digunakan untuk menentukan asupan vitamin yang cocok guna menunjang kesehatan seseorang.
"Dalam beberapa kasus, melakukan tes genetik sesegera mungkin dapat memberikan peluang yang lebih besar untuk mencegah risiko-risiko yang dapat dicegah," tutur Rila.
Walau demikian, dr. Christopher tetap mengingatkan agar tetap berkonsultasi dengan pakar atau ahli saat memutuskan untuk melakukan tes genetik. Tujuannya, tak ada multitafsir atau salah menerjemahkan hasil pemeriksaan genetik.
"Ada banyak manfaat untuk melakukan tes genetik ini, di antaranya mengetahui jenis dan durasi olahraga yang tepat serta waktu terbaik untuk melakukannya. Memahami sensitivitas terhadap makanan seperti laktosa, gluten, alkohol, dan kafein. Selain itu, memahami proses detoksifikasi dan hormonal setiap orang," imbuhnya.
Terkini
- Ide Merayakan Valentine Bersama Orang Terkasih, Dinner Romantis Bisa Jadi Pilihan
- Tagar #KaburAjaDulu, Ketika Anak Muda Angkat Tangan pada Realita
- Fenomana Glass Ceiling: Mengapa Perempuan Sulit Jadi Pemimpin di Dunia Kerja?
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender