ragam

Gaya Hidup Serba Cepat, Perlukah Mengonsumsi Suplemen Kecantikan?

Konsumsi suplemen diklaim dalam membantu menjaga kecantikan rambut, kulit, dan kuku.

Rima Sekarani Imamun Nissa
Minggu, 03 November 2024 | 16:00 WIB

Perubahan pada lingkungan seperti cuaca, suhu, kelembapan, dan polusi dapat berdampak negatif pada kesehatan rambut, kulit, dan kuku manusia. Itulah mengapa banyak orang melakukan berbagai upaya untuk menjaga kecantikan.

Sebagai organ pelindung yang langsung bersentuhan dengan lingkungan, kulit sering menghadapi berbagai masalah seperti penuaan dini dan peradangan hingga menimbulkan jerawat. Polusi udara dari emisi kendaraan, asap rokok, debu, asap hasil pembakaran, dan paparan UV juga dapat merusak folikel rambut.

"Kondisi lingkungan yang tidak menentu, cuaca, dan stres membuat wanita Indonesia perlu merawat dan melindungi rambut, kulit, dan kuku mereka secara optimal, baik dari eksternal maupun internal, untuk meminimalkan kerontokan rambut, masalah kulit, dan kuku rapuh," kata Poh Ling Cheang, General Manager - SEA untuk Swisse, Jumat (1/11/2024), dikutip dari siaran pers yang diterima Dewiku.com.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Angka Favorit Bisa Mengungkap Karakter Seseorang

Loading...

Kekurangan nutrisi seperti vitamin B, C, A, E, dan K; mineral, termasuk seng, zat besi, tembaga, selenium; dan asam lemak juga dapat mempengaruhi kesehatan rambut, kulit, dan kuku. Oleh karena itu, menjaga kesehatan rambut, kulit, dan kuku memerlukan pendekatan yang seimbang, menggabungkan diet seimbang, produk perawatan eksternal, dan asupan nutrisi internal yang tepat dan cukup.

Berbagai vitamin sebenarnya bisa didapatkan dari buah dan sayuran sehari-hari. Misalnya, Vitamin C yang penting untuk produksi kolagen bisa ditemukan pada jeruk dan stroberi, sedangkan Vitamin A yang mendukung regenerasi sel kulit terkandung dalam wortel dan bayam.

Baca Juga: Ini Cara Kunto Aji Mengatasi Bau Ketiak, Bukan Mengandalkan Deodoran

Hanya saja, gaya hidup yang serba cepat dan jadwal pada  terkadang membuat orang-orang membutuhkan solusi praktis yang sama efektifnya untuk menghemat waktu. Salah satunya adalah mengonsumsi suplemen untuk perawatan kecantikan.

Swisse menyadari kebutuhan nutrisi wanita Indonesia, khususnya berkaitan dengan perawatan rambut, kulit, dan kuku. Merek multivitamin dari Australia ini memperkenalkan Swisse Hair Skin Nails, suplemen yang diformulasikan dengan biotin, zinc, vitamin C, dan ekstrak buah silybum marianum.

"Perlindungan dan perawatan internal dapat dicapai dengan memastikan tubuh menerima nutrisi yang tepat dan cukup. Pola makan yang sehat dan seimbang serta konsumsi rutin Swisse Beauty Hair Skin Nails bisa menjadi langkah awal," ujar Poh Ling.

Baca Juga: Jarang Mandi Kayak Tasya Farasya? Dokter Kulit Ternyata Bilang Begini

"Produk Swisse Beauty mengandung bahan alami yang kaya nutrisi, diperoleh melalui praktik etis dan berkelanjutan, serta dijamin halal, memungkinkan pengguna juga berkontribusi pada praktik baik untuk lingkungan," imbuhnya.

ragam

Jangan Sembarangan! 8 Langkah Cerdas Memilih Klinik Kecantikan yang Aman dan Terpercaya

Waspadai klinik kecantikan ilegal, apa saja yang perlu diperhatikan saat memilih layanan estetika?

ragam

Cegah Stunting Sebelum Genting, Perempuan Harus Jadi Pilar Utama

Masalah pencegahan stunting amat kompleks dan melibatkan berbagai faktor, namun peran perempuan sangatlah krusial.

ragam

Ancaman Kekerasan Seksual di Era Digital, Pelakunya Kebanyakan Mantan Pacar

Begini realita kekerasan seksual berbasis gender yang juga rawan terjadi di ruang siber.

ragam

Rahasia Hamil Bukan Cuma Medis: Dokter Ungkap Faktor Emosi yang Krusial

Hubungan seksual yang harmonis dan kondisi psikologis yang bahagia ternyata kunci utama dalam program hamil.

ragam

Keterwakilan Perempuan di Sektor Publik Masih Rendah, Banyak Tantangan Jadi Penghalang

Perempuan menghadapi banyak tantangan, mulai dari diskriminasi hingga stereotip masyarakat.

ragam

Perempuan ODHA Berhak Dapatkan Layanan Kesehatan Tanpa Stigma dan Diskriminasi

Stigma menghalangi perempuan dengan HIV/AIDS untuk mengakses layanan kesehatan yang inklusif.