Dewiku.com - Pernah merasa kulit jadi lebih kering saat cuaca dingin atau malah berminyak saat panas terik? Tenang, kamu nggak sendirian kok. Banyak perempuan mengalami perubahan kondisi kulit seiring perubahan cuaca—dan itu bukan cuma perasaan belaka.
Faktanya, suhu udara, tingkat kelembapan, hingga paparan sinar matahari bisa memengaruhi cara kerja lapisan pelindung kulit kita. Jadi, wajar saja kalau kulitmu tiba-tiba “rewel” saat musim hujan datang atau matahari sedang terik-teriknya.
Istilah bad weather, bad skin mungkin terdengar seperti keluhan ringan. Tapi sebenarnya, ini adalah bentuk reaksi alami tubuh terhadap lingkungan.
Kulit, sebagai lapisan pelindung terluar tubuh, sangat sensitif terhadap suhu, kelembapan, sinar matahari, dan bahkan arah angin. Karena itulah, banyak perempuan merasa kulit mereka jadi ikut kacau ketika cuaca juga sedang tidak bersahabat.
Cuaca dan Perubahan Fisik pada Kulit
Setiap jenis cuaca membawa tantangan berbeda bagi kulit:
- Saat panas dan lembap, kulit cenderung lebih cepat berminyak, pori-pori membesar, dan lebih mudah muncul jerawat. Produksi sebum meningkat karena tubuh mencoba menyesuaikan suhu tubuh.
- Saat dingin dan kering, kulit bisa menjadi kasar, kering, mengelupas, atau terasa perih karena kehilangan kelembapan lebih cepat dari biasanya.
- Saat cuaca ekstrem berganti-ganti, kulit bisa mengalami kondisi campuran, kering di beberapa bagian, tapi berminyak di bagian lain, serta lebih sensitif terhadap produk skincare.
Bagi banyak perempuan, kondisi ini bukan hanya berdampak secara fisik, tapi juga secara emosional. Kulit yang terasa tidak nyaman atau terlihat kusam bisa menurunkan rasa percaya diri, memengaruhi mood, dan kadang membuat seseorang merasa tidak bersemangat menjalani hari.
Fakta menariknya, hubungan antara kulit dan suasana hati bukan hanya perasaan pribadi melainkan ada dasar ilmiahnya.
Sebuah jurnal yang berjudul The effect of climate and seasonal variation on skin barrier function and dermatologic conditions (Yazdanparast et al., 2018), menemukan bahwa perubahan iklim dan kondisi cuaca bisa berdampak langsung pada kondisi kulit, termasuk kelembapan, elastisitas, dan iritasi.
Penelitian ini juga menjelaskan bahwa ketika kulit mengalami ketidakseimbangan akibat cuaca, bisa muncul reaksi psikologis seperti cemas, stres, atau tidak nyaman dengan penampilan.
Baca Juga
-
Singapore Oceanarium: Destinasi Baru Wajib Kunjung Buat Cewek Petualang!
-
Gosip Bikin Sehat Mental? Cek Dulu Sisi Baik dan Buruknya Biar Nggak Kebablasan!
-
Bukan Sekadar Romansa, HyunA Tunjukin Kalau Cinta Sehat Bikin Mental Lebih Kuat
-
Viral Suami Nikah Pakai Kostum Superhero, Bukti Cowok Juga Punya Wedding Dream
-
Esai Beasiswa Anti Gagal ala Maudy Ayunda, Biar Jalan ke Kampus Impian Makin Dekat!
-
Dulu CoC, Sekarang TV Korea! Ini Rahasia Belajar ala Xaviera Putri yang Bikin Auto Cerdas!
Artinya, apa yang dirasakan banyak perempuan kulit kacau saat cuaca buruk dan jadi badmood bukan sekadar sugesti, tapi ada dasarnya secara biologis dan psikologis.
Secara umum, perempuan cenderung lebih peka terhadap kondisi kulit mereka, baik karena faktor hormonal, penggunaan produk perawatan, maupun karena ekspektasi sosial yang lebih tinggi terhadap penampilan. Kombinasi dari ketiganya membuat banyak perempuan lebih sadar dan lebih sensitif terhadap perubahan kecil sekalipun pada wajah atau kulit tubuh.
Selain itu, perempuan juga cenderung menggunakan lebih banyak produk skincare dan makeup yang bisa bereaksi berbeda tergantung suhu dan kelembapan udara. Misalnya, foundation yang cocok saat musim panas bisa terasa terlalu kering saat musim hujan. Atau pelembap yang cukup di siang hari bisa terasa lengket saat malam yang lembap.
Hal-hal seperti inilah yang membuat cuaca seolah-olah mengganggu rutinitas dan kenyamanan dalam merawat kulit, dan pada akhirnya ikut memengaruhi mood sehari-hari.
Cara Menghadapinya: Bukan Soal Produk, Tapi Penyesuaian
Memahami bahwa kulit memang bisa berubah tergantung cuaca adalah langkah pertama. Selanjutnya, penting untuk menyesuaikan rutinitas perawatan kulit sesuai dengan kondisi lingkungan. Misalnya:
- Gunakan pelembap yang lebih ringan saat udara panas, dan lebih rich saat cuaca dingin.
- Jangan lupa sunscreen, bahkan saat mendung.
- Saat kulit terasa sangat kering, hindari produk dengan alkohol tinggi atau terlalu eksfoliatif.
- Perbanyak minum air dan tidur cukup, dua hal yang tetap penting di segala musim.
Terakhir dan tidak kalah penting, jangan menyalahkan diri sendiri jika kulit terasa tidak sempurna saat cuaca buruk. Tubuh kita sedang beradaptasi dan itu adalah hal yang wajar. Justru saat itulah kita bisa lebih peka dan merawat diri dengan lebih sabar.
(Sifra Kezia)
Terkini
- Memilih Susu Pertumbuhan Anak: Tips untuk Orang Tua Masa Kini
- Kenapa Cewek Suka Mengingat-Ingat Kesalahan Pasangan? Ini Penjelasannya
- The Club Series: Kuas MUA Sporty-Luxury yang Bikin Makeup Auto Flawless
- Quality Time Ala Keluarga Modern: Nggak Perlu Jauh, yang Penting Bermakna
- Olahraga Makin Hits, Outfit Tetap Santun: Tren Sportwear Modest yang Lagi Naik Daun
- Ketika Kehamilan Datang Tanpa Diminta: Sunyi, Stigma, dan Ruang #SamaSamaAman yang Mesti Kita Ciptakan
- Semakin Dewasa, Circle Makin Kecil: Ternyata Ini Bukan Salah Siapa-Siapa
- Akses Layanan Kesehatan Kelas Dunia, Kini Lebih Dekat untuk Keluarga Indonesia
- Seventh Anniversary, Noera Beauty Rilis Sunscreen Physical dengan Formula Baru yang Inovatif
- Regenerative Beauty: Tren Baru yang Bikin Kulit Glowing Alami Tanpa Kesan 'Diisi'