Dewiku.com - Adhisty Zara baru-baru ini mencuri perhatian dengan pengakuannya tentang dinamika hubungannya dengan kedua orang tuanya. Ia mengungkapkan perasaan sayang yang mendalam terhadap ayahnya, namun di sisi lain, hatinya terasa lebih nyaman dan terbuka saat berinteraksi dengan sang ibu.
Ia mengaku nggak terlalu dekat karena sifat ayahnya yang dikenal keras dan gengsian.
Sebaliknya, Zara merasa lebih nyaman dan dekat dengan sang ibu karena sikapnya yang hangat dan mudah diajak bicara.
Fenomena ini, di mana seorang anak merasa lebih lekat atau nyaman berbagi dengan satu orang tua dibandingkan yang lain, sebenarnya cukup umum terjadi.
Lantas, apa yang membuat ikatan dengan ibu seringkali terasa berbeda, bahkan ketika rasa sayang pada ayah tetap tak tergantikan? Mari kita telusuri lebih jauh.
Alasan Anak Lebih Dekat dengan Ibu
Ada beberapa alasan kenapa ikatan antara ibu dan anak cenderung lebih kuat secara emosional.
Pertama, hubungan ini sudah terbangun sejak dalam kandungan. Ibu adalah orang pertama yang memberi rasa aman, nutrisi, dan perlindungan selama sembilan bulan di perut. Jadi, ikatan itu bukan cuma terbentuk setelah lahir, tapi sejak awal banget kehidupan kita dimulai.
Kedua, peran ibu dalam pengasuhan juga sangat besar. Dari mulai menyusui, mengganti popok, nemenin tidur, sampai masakin makanan favorit kita, ibu biasanya lebih sering terlibat dalam rutinitas harian kita. Kehadiran fisik dan perhatian yang terus-menerus bikin anak merasa lebih dekat secara emosional.
Ketiga, ibu biasanya lebih peka terhadap perasaan anak. Kalau kamu lagi sedih, cemas, atau bahkan cuma butuh pelukan, ibu biasanya jadi tempat pertama yang dituju. Ibu lebih ekspresif, terbuka, dan mudah diajak ngobrol, makanya banyak anak nyaman cerita ke ibu soal apapun.
Baca Juga
-
Punya Pasangan Nggak Peka? Jangan Panik, Ini Jurus Komunikasi Jitu Biar Langgeng!
-
Fakta: Cewek Ternyata Butuh Tidur Lebih Banyak Dibanding Cowok!
-
Tari Ratoh Jaroe: Mahakarya Aceh yang Memukau Dunia Berkat Apple
-
Lari di Ajang Internasional, Zeezee Shahab: Hijab Nggak Menghalangi Aku untuk Aktif
-
Mengenal Anna Wintour: Sosok di Balik Vogue yang Kini Pamit dari Dunia Mode
-
Ini Dia Cushion Siap Tempur: Bikin Wajah Tetap Flawless hingga 24 Jam!
Secara budaya juga punya pengaruh lho. Dalam banyak keluarga, peran ayah masih dianggap lebih dominan dalam mencari nafkah, sedangkan ibu lebih fokus di rumah untuk mengurus anak. Nah, hal ini ikut membentuk pola kedekatan antara anak dan ibu.
Tapi bukan berarti ayah nggak penting, ya! Ayah juga punya peran besar dalam perkembangan anak, terutama sebagai sosok pelindung, pemberi nasihat, dan panutan.
Hanya saja, cara anak berinteraksi dengan ayah bisa berbeda itu semua tergantung kepribadian masing-masing dan bagaimana hubungan itu dibangun sejak kecil.
Intinya, meskipun banyak anak merasa lebih dekat ke ibu, punya hubungan yang baik dengan ayah juga sama pentingnya.
Kedua orang tua membawa peran yang saling melengkapi dalam tumbuh kembang anak, dan kedekatan dengan keduanya bisa memberi bekal emosi yang lebih kuat untuk masa depan.
Terkini
- Kulit Mulus Tanpa Drama: Tren Regenerative Therapy yang Sedang Naik Daun
- Gerbong Khusus Perempuan di KRL: Solusi Aman di Perjalanan Atau Cuma Bikin Ribut?
- Clean Beauty Baru yang Siap Rebut Hati Pecinta Skincare Indonesia
- Gowes Bukan Sekadar Gaya: Perempuan Bersatu Lawan Kekerasan Digital Biar #SamaSamaAman
- Memilih Susu Pertumbuhan Anak: Tips untuk Orang Tua Masa Kini
- Kenapa Cewek Suka Mengingat-Ingat Kesalahan Pasangan? Ini Penjelasannya
- The Club Series: Kuas MUA Sporty-Luxury yang Bikin Makeup Auto Flawless
- Quality Time Ala Keluarga Modern: Nggak Perlu Jauh, yang Penting Bermakna
- Olahraga Makin Hits, Outfit Tetap Santun: Tren Sportwear Modest yang Lagi Naik Daun
- Ketika Kehamilan Datang Tanpa Diminta: Sunyi, Stigma, dan Ruang #SamaSamaAman yang Mesti Kita Ciptakan