Dewiku.com - Siapa bilang perempuan sukses nggak bisa mandiri dan berdiri di atas kakinya sendiri? Banyak kok wanita hebat yang meraih kesuksesan karena kerja keras, bukan karena "disponsori" siapa-siapa. Sayangnya, stigma miring masih aja melekat. Hal ini juga pernah dialami oleh aktris Ariel Tatum.
Ariel Tatum kini dikenal sebagai aktris berbakat dengan karier cemerlang, tapi siapa sangka di masa lalu ia sempat dicap miring sebagai "wanita simpanan" hanya karena ia sudah mapan secara finansial di usia muda. Bahkan, Ariel pernah bercerita bahwa keluarga mantan kekasihnya dulu sempat percaya dengan asumsi tersebut.
Nggak cuma itu, karena berkarier di dunia hiburan, ia juga mengaku kerap didekati pria-pria hidung belang yang menawari makan malam dengan bayaran tinggi. Padahal jelas banget, perempuan sukses bukan berarti bisa dipandang sebelah mata.
Nah, dari cerita Ariel ini, sudah saatnya kita ubah stigma negatif terhadap perempuan sukses. Yuk, simak beberapa cara sederhana yang bisa kita lakukan biar pola pikir seperti ini nggak makin berkembang!
1. Edukasi dan Kesadaran Sejak Dini
Langkah pertama tentu dari pendidikan. Kampanye tentang kesetaraan gender bisa dimulai dari lingkungan sekolah, tempat kerja, hingga komunitas. Edukasi semacam ini penting supaya anak-anak sejak dini nggak tumbuh dengan pikiran bahwa sukses itu hanya milik laki-laki. Selain itu, penting juga memasukkan pendidikan yang memperhatikan perspektif gender dalam kurikulum. Dengan begitu, stereotip bisa mulai diluruskan pelan-pelan.
Jangan lupakan juga pentingnya edukasi soal kesehatan mental, khususnya bagi perempuan, supaya mereka bisa merasa cukup, dihargai, dan nggak merasa sendiri saat menghadapi tekanan sosial.
2. Ubah Pola Pikir Lewat Perilaku
Stigma nggak akan hilang kalau masih banyak yang mempertahankan stereotip dalam keseharian. Itu sebabnya, penting banget buat kita aktif menantang ucapan atau konten yang merendahkan perempuan. Bisa dimulai dari yang kecil seperti nggak asal mengomentari gaya hidup perempuan sukses.
Dukung juga perempuan di sekitar kita dengan validasi yang positif. Saat mereka mencapai sesuatu, rayakan keberhasilannya. Setiap perempuan punya cara sendiri dalam membuktikan diri, dan kita harus menghargai keragaman itu.
Baca Juga
-
Siapa Jacquelyn Chandra? Model Tanah Air yang Rumornya Main di Jurassic World: Rebrith
-
Zodiak Emak-emak Paling Drama: Dikit-Dikit Ngambek, Dikit-Dikit Ceramah
-
Cewek Smart Tahu Batas! Jangan Asal Cerita 3 Hal Ini ke Orang Lain
-
Love Language Bukan Cuma Buat Pacar, Tapi Buat Diri Sendiri Juga: Biar Kamu Nggak Gampang Empty!
-
Petite Tapi Pede! Seleb Mungil Ini Buktiin Tinggi Badan Bukan Segalanya
-
Kakak Perempuan Itu Anak Pertama, Tapi Bebannya Kayak Orang Tua Kedua
3. Pemberdayaan Itu Kunci
Memberi kesempatan setara adalah bentuk nyata dari pemberdayaan. Pastikan perempuan punya akses untuk mendapatkan pendidikan dan pelatihan sesuai dengan bidang yang mereka minati. Tak hanya itu, dukungan finansial juga nggak kalah penting, misalnya lewat pinjaman usaha atau akses pendanaan yang adil.
Yang paling penting, dorong kehadiran perempuan dalam posisi kepemimpinan. Mereka perlu duduk di kursi pengambil keputusan agar suara perempuan bisa benar-benar terdengar.
4. Media dan Industri Jangan Ketinggalan
Media punya andil besar dalam membentuk opini publik, jadi representasi perempuan juga harus diperhatikan. Konten yang mengangkat cerita perempuan dengan narasi positif bisa jadi pemantik perubahan besar.
Media juga harus lebih bijak dan etis dalam menampilkan sosok perempuan. Hindari gambaran yang cuma fokus pada penampilan atau kehidupan pribadinya saja, dan mulai tonjolkan nilai, usaha, serta pencapaian mereka.
5. Kolaborasi Lebih Bermakna
Terakhir, perubahan sistemik perlu kerja bareng semua pihak. Pemerintah, perusahaan, LSM, bahkan kita sebagai masyarakat harus punya komitmen untuk mendorong kesetaraan. Termasuk memberi ruang bagi perempuan untuk ikut ambil bagian dalam keputusan yang memengaruhi hidup mereka.
Keterlibatan perempuan secara aktif ini penting supaya kebijakan yang lahir benar-benar merepresentasikan kebutuhan mereka, bukan hanya asumsi.
Dengan langkah-langkah konkret di atas dan dukungan dari banyak pihak, kita bisa mulai menciptakan ruang yang lebih aman dan setara bagi perempuan. Yuk, bareng-bareng ubah cara pandang yang keliru dan rayakan kesuksesan perempuan tanpa embel-embel negatif lagi.
Terkini
- Memilih Susu Pertumbuhan Anak: Tips untuk Orang Tua Masa Kini
- Kenapa Cewek Suka Mengingat-Ingat Kesalahan Pasangan? Ini Penjelasannya
- The Club Series: Kuas MUA Sporty-Luxury yang Bikin Makeup Auto Flawless
- Quality Time Ala Keluarga Modern: Nggak Perlu Jauh, yang Penting Bermakna
- Olahraga Makin Hits, Outfit Tetap Santun: Tren Sportwear Modest yang Lagi Naik Daun
- Ketika Kehamilan Datang Tanpa Diminta: Sunyi, Stigma, dan Ruang #SamaSamaAman yang Mesti Kita Ciptakan
- Semakin Dewasa, Circle Makin Kecil: Ternyata Ini Bukan Salah Siapa-Siapa
- Akses Layanan Kesehatan Kelas Dunia, Kini Lebih Dekat untuk Keluarga Indonesia
- Seventh Anniversary, Noera Beauty Rilis Sunscreen Physical dengan Formula Baru yang Inovatif
- Regenerative Beauty: Tren Baru yang Bikin Kulit Glowing Alami Tanpa Kesan 'Diisi'