Jumat, 20 Juli 2018 | 13:45 WIB
Menjadi sugar baby bagi seorang sugar daddy yang bergelimang harta ternyata tidak selamanya bahagia. Natalie Wood, misalnya. Dia mengaku sering kali merasa kesepian dan khawatir tidak bisa menemukan cinta sejati.
Natalie Wood awalnya adalah seorang ahli kecantikan asal Australia. Selama tiga tahun terakhir, dia memiliki kehidupan serba mewah. Namun, kekayaan dia bukan berkat kerja kerasnya sebagai beautician, melainkan karena menjadi sugar baby.
Pada 2015 lalu, Natalie ditawari kliennya untuk menjadi sugar baby yang kerap diartikan sebagai simpanan pria kaya raya.
Baca Juga: 6 Jenis Kain Terbaik untuk Baju Lebaran, Nyaman Dipakai dan Tidak Gerah
Pada pengalaman pertamanya, Natalie mengaku takjub karena sugar daddy-nya begitu royal. Pria asal Singapura itu enteng saja mengeluarkan banyak uang untuk traveling super mewah idaman Natalie.
Setelah itu, Natalie bertemu dengan pria tua kaya raya lain yang mau membiayai dia melakukan operasi plastik. Biaya hidupnya pun ditanggung sehingga dia jadi punya kehidupan yang sangat glamor.
Natalie bisa membeli banyak item fesyen yang mahal dan tentunya branded. Dia juga jalan-jalan keliling dunia. Dia sekarang bahkan punya rumah di kawasan elite di dekat Istana Kensington, tempat tinggal Kate Middleton dan Pangeran William. Rumah gratisan, Girls!
Baca Juga: Manfaat Minum Susu saat Sahur, Minuman Sehat Kaya Protein
“Aku telah melakukan 80 kali kencan di berbagai belahan dunia," kata Natalie,dilansir dari Mirror.
Meski begitu, Natalie ternyata tidak sepenuhnya bahagia. Perempuan 32 tahun ini menyadari jika suatu hari nanti dia akan merasa lelah dengan gaya hidupnya sebagai sugar baby.
Natalie pun ingin menikah dengan orang yang benar-benar mencintainya dengan tulus. Sayangnya, dia tidak yakin jika dia bisa mendapatkan cinta sejati dari salah satu sugar daddy-nya.
Kalau perasaan cinta saja tidak ada, bagaimana pria - pria tajir itu berpikir untuk menikahi dia?
Baca Juga: IFW 2024 Jadi Rujukan Tren Mode Lintas Generasi, Berkomitmen Usung Produk Lokal
Kehidupan Natalie jadi terlihat begitu ironis. Dia mungkin bahagia karena hidup bergelimang harta. Namun, jauh di lubuk hatinya, dia merasa kesepian.