Sabtu, 23 Februari 2019 | 13:00 WIB
Tidak ada yang ingin hubungan yang dijalin atas dasar cinta pada awalnya berakhir begitu saja. Namun, dengan berbagai masalah dan alasan tertentu, banyak yang tak bisa dipertahankan. Patah hati tak dapat dihindari.
Saat hubungan kandas, ada banyak emosi yang mungkin dialami. Selama putus cinta, sesuatu terjadi di tubuh dan otak kita. Melansir dari medical daily, ini yang terjadi pada tubuh saat patah hati.
1. Ada perasaan sakit fisik
Baca Juga: Erina Gudono Jadi Bintang Tamu Talkshow, Kalungnya Bikin Penasaran
Studi menemukan bahwa ada area di otak manusia yang aktif saat patah hati. Tubuh seolah jadi tertipu dan merasakan sakit yang begitu mendalam secara fisik pula saat patah hati. Namun rasa sakit fisik itu nyatanya tidak benar-benar terjadi.
2. Kepala dan hati mengirim pesan berbeda
Kepala dan hati tampaknya mempunyai pendapat berbeda saat berurusan dengan putus cinta. Hatimu memberi petunjuk bahwa mungkin semua kerja keras akan sia-sia pada akhirnya. Di sisi lain, otak akan mempertimbangkan alasan bahwa perpisahan itu adalah sebuah pengalaman positif atau negatif. Itulah kenapa bakal muncul emosi campuran.
Baca Juga: Gaya Annisa Pohan Pakai Batik di AS, Pancarkan Aura Elegan Tenteng Tas Mewah
3. Tingkat stres meningkat
Patah hati juga menyebabkan peningkatan kortisol. Ini juga dikenal sebagai hormon stres. Ini bisa memberikan dampak yang mengerikan dan dapat memengaruhi metabolisme, tekanan darah, serta mental negatif.
4. Emosi menjadi tidak terkendali
Kemarahan dan kesedihan adalah emosi utama di saat, setelah, dan selama perpisahan. Kemarahan mendorong orang-orang yang patah hati untuk bergerak maju dan memeriksa situasi.
Baca Juga: Studi di Luar Negeri Perkuat Keterampilan Wirausaha Mahasiswa, Kok Bisa?
Pada saat bersamaan, kesedihan membantu orang untuk mengetahui apa sebenarnya arti dari perpisahan. Emosi ini juga membantu orang patah hati menemukan sesuatu yang berharga tentang dirinya sendiri. (Himedik.com/Yuliana Sere)