Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Setelah bertunangan pada awal Februari lalu dengan anggota TNI bernama Muhammad Fardana, kini hubungan Ayu Ting Ting kemungkinan akan menjalani long distance relationship alias LDR.
Hal ini karena Muhammad Fardana akan dikirim memperkuat pengamanan di perbatasan Papua (RI) dan Papua Nugini (PNG).
Muhammad Fardana dikatakan berangkat bersama kesatuannya di Batalyon Infanteri Raider 509/Balawara Yudha pada pada Kamis (15/2/2024).
Baca Juga
-
Converse Rilis Koleksi Sepatu & Pakaian Spesial Valentine, Ini Penampakannya
-
Dian Sastro Pamer Makan Dessert Bareng Jennifer Bachdim, Gak Takut Kalori?
-
Solusi Rambut Sehat Berkilau Alami dan Wangi Tanpa Takut Sinar Matahari
-
4 Zodiak Ini Terkenal Paling Pendiam, Biasanya Malas Ngerumpi
-
9 Arti Mimpi Celana Robek, Ada Kesalahan yang Bikin Malu
-
Resep Ayam Pop ala Chef Devina Hermawan, Sambalnya Khas Banget
Meski harus menjalani LDR, banyak doa-doa baik yang disampaikan untuk pasangan satu ini, termasuk dari ibu Ayu Tin Ting, Umi Kalsum.
Bukan hanya itu, ibu sambung Muhammad Fardana, Rakaya menuliskan kalau LDR ini akan membuat Ayu Ting Ting dan Muhammad Fardana semakin besar.
"Waktu dan jarak yang akan membuat kalian berdua merasa saling menyayangi dan mencintai satu sama lain," tulis Rakaya.
Berbicara mengenai LDR sendiri memang bukanlah hal yang buruk. Pasalnya, pasangan masih bisa berhubungan baik satu sama lain meski terpisah jarak.
Namun, dalam menjalankannya memang tidak mudah bagi beberapa orang. Oleh sebab itu, diperlukan tips khusus bagi pasangan agar bisa menjalani LDR dengan lancar.
Melansir laman Cosmopolitan, berikut beberapa tips yang dapat dilakukan agar LDR yang dijalani berjalan lancar.
1. Menerima Jarak yang Ada
Ketika menjalani LDR, pasangan harus bisa menerima jarak yang ada di antara keduanya. Pasangan harus bisa menerima jika kekasihnya harus berada di lokasi yang cukup jauh untuk suatu hal. Dengan begitu, pasangan akan bisa lebih menerima situasi hubungan yang sedang dihadapi.
2. Komunikasi
Komunikasi merupakan kunci agar hubungan bisa berhasil. Hal ini juga berlaku pada LDR. Jika komunikasi yang dilakukan selama LDR cukup baik, maka itu akan memberikan hal positif untuk hubungan. Komunikasi juga akan membuat pasangan selalu merasa dekat meskipun jarak keduanya cukup jauh.
3. Jangan Berlebihan
Meski komunikasi menjadi hal penting dalam LDR, pasangan juga tidak boleh berlebihan. Artinya, pasangan harus bisa memberikan ruang untuk privasi masing-masing. Dengan begitu, pasangan bisa saling menghargai satu sama lain.
4. Berpikir Kreatif
Saat menjalani hubungan LDR, menjadi kreatif adalah satu hal yang direkomendasikan. Dalam hal ini pasangan bisa memberikan hadiah, mengirimkan surat romantis dan berbagai hal lainnya. Hal-hal kreatif tersebut akan membuat pasangan merasa bahagia dan diperhatikan meskipun jarak antara keduanya cukup jauh.
5. Saling Mendengarkan
Saat LDR pasangan mungkin dihadapkan berbagai macam konflik baik di hubungan masalah pribadi, dan berbagai lainnya. Untuk itu, ketika menjalani LDR pasangan diharuskan untuk saling mendengarkan satu sama lain. Ini adalah menjadi cara untuk menunjukkan perhatian kepada pasangan Meskipun tidak bisa berada di sampingnya saat itu.
(Fajar Ramadhan)
Terkini
- Ide Merayakan Valentine Bersama Orang Terkasih, Dinner Romantis Bisa Jadi Pilihan
- Tagar #KaburAjaDulu, Ketika Anak Muda Angkat Tangan pada Realita
- Fenomana Glass Ceiling: Mengapa Perempuan Sulit Jadi Pemimpin di Dunia Kerja?
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender