
Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Kisah cinta Ayu Ting Ting dan tunangannya, Lettu Muhammad Fardana, masih jadi sorotan publik. Belakangan, pasangan ini disebut-sebut mengalami fenomena invisible string.
Rupanya, walau baru intens saling mengenal beberapa bulan terakhir dan selama ini berkarier di bidang yang jauh berbeda, hidup Ayu Ting Ting dan Muhammad Fardana diketahui pernah beririsan saat SMA.
Hal tersebut jadi omongan setelah warganet melihat unggahan akun Instagram derazalaiuting92. Akun tersebut membikin kolase foto lawas keduanya ketika sama-sama mengikuti kompetisi Remaja Ceria.
Ayu Ting Ting dan Muhammad Fardana berpatisipasi mewakili sekolah masing-masing. Ayu Ting Ting terlihat mengenakan kebaya kuning dan kain jarik, sedangkan sang tunangan tampil rapi memakai setelan hitam.
Baca Juga
Foto jadul pasangan ini langsung bikin heboh penggemar. Momen masa lalu itu disebut-sebut pertanda kalau keduanya memang ditakdirkan berjodoh.
Lalu, apa hubungannya dengan invisible string? Teori ini mulai viral diperbincangkan di TikTok saat Taylor Swift merilis lagu Invisible String dalam album Folklore tahun 2020 lalu. Istilah ini dipakai untuk menjelaskan bagaimana kehidupan pasangan yang berjodoh tampaknya sudah saling terkait, bahkan sebelum akhirnya bertemu.
Namun, konsep invisible string ini bukan hal baru. Dikutip dari Entertainment Weekly, ini mirip dengan kepercayaan populer di Asia Timur, yakni red string atau benang merah takdir.
Disebutkan bahwa dua orang yang ditakdirkan untuk menjadi cinta sejati saling terikat tali merah tak kasat mata. Itulah yang menghubungkan pasangan bertemu satu sama lain dalam situasi tertentu, entah disadari atau tidak. Sejauh apa pun melangkah, mereka akan menemukan jalan pulang yang telah ditakdirkan.
Terkini
- Saatnya Berbagi Tugas di Dapur, Karena Memasak Bukan Hanya Tanggung Jawab Perempuan
- Lajang dan Bahagia: Cara Perempuan Menikmati Hidup Tanpa Tekanan Sosial
- Plan Indonesia dan SalingJaga Gelar Soccer for Equality, Dukung Kesetaraan Pendidikan Anak Perempuan NTT
- Paternity Leave Bukan Sekadar Cuti, Tapi Wujud Budaya Kerja yang Inklusif
- Koper Ringan, Gaya Baru Menjelajah Dunia Tanpa Beban
- Body Positivity vs Body Neutrality: Mana Jalan Terbaik Menerima Tubuh Apa Adanya?
- Wujud Kesetaraan di Dunia Transportasi, Kartini Masa Kini di Balik Kemudi
- Musikal untuk Perempuan: Merayakan Persahabatan Lewat Lagu Kunto Aji dan Nadin Amizah
- Melangkah Sendiri, Merdeka Sepenuhnya: Kenapa Perempuan Pilih Solo Traveling?
- Koneksi Bukan Kompetisi: The Real Power of Women Supporting Women