Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Saat istri melahirkan, suami bisa mengambil cuti ayah yang jumlahnya diatur dalam Undang-Undang Kesejahteraan Ibu dan Anak ( UU KIA).
Walau banyak pihak menganggapnya terlalu sedikit, Ketua Panitia Kerja (Panja) Pemerintah UU KIA, Lenny N Rosalin, mengatakan bahwa cuti ayah 2 hari sudah sesuai kebutuhan. Sebab, aturan yang kini berlaku dibuat dari hasil diskusi dengan dokter.
"Cuti ayah memang disesuaikan dengan kebutuhan. Karena waktu kita membahas RUU ini juga banyak dokter-dokter yang menyatakan bahwa kalau lahir normal itu, sebetulnya sehari saja sudah bisa pulang," ujar Lenny, Rabu (12/6/2024), dilansir dari Suara.com.
Pada UU KIA, diatur bahwa ayah mendapat hak cuti saat istri melahirkan selama dua hari. Lamanya cuti bisa diperpanjang tiga hari berikutnya untuk keperluan pendampingan ibu setelah melahirkan.
Baca Juga
"Suami berhak mendapatkan hak cuti pendampingan istri pada masa persalinan, selama dua hari dan dapat diberikan paling lama tiga hari berikutnya atau sesuai dengan kesepakatan," demikian bunyi aturan yang tercantum dalam Pasal 6 ayat (2) huruf a UU KIA pada Fase Seribu Hari Pertama Kehidupan.
Artinya, ayah yang ikut cuti bekerja hendaknya benar-benar membantu dan mendampingi istrinya yang baru melahirkan. Kewajiban ayah selama cuti pun telah diterangkan dalam UU KIA pasal 6 ayat 4.
"Pada saat suami sedang cuti, suami berkewajiban jaga kesehatan istri dan anak, berikan gizi cukup seimbang, mendukung istri memberikan ASI ekslusif, dan mendampingi istri untuk mendapat layanan kesehatan," papar Lenny.
Lenny juga mengatakan, cuti ayah bisa ditambah jika kondisi ibu dan atau bayi yang baru lahir punya kerentanan khusus.
Kerentanan yang dimaksud antara lain istri yang mengalami masalah kesehatan, gangguan kesehatan, dan atau komplikasi pascapersalinan atau keguguran. Bisa juga jika anak yang dilahirkan mengalami masalah kesehatan, gangguan kesehatan, dan atau komplikasi.
"Terlebih jika ibu mengalami baby blues. Bahkan nanti perusahaan pun mungkin akan membuat dan menyelaraskan lagi peraturan perusahaannya dengan UU KIA ini sebagai sebuah proses," kata Lenny.
Terkini
- Tagar #KaburAjaDulu, Ketika Anak Muda Anak Tangan pada Realita
- Fenomana Glass Ceiling: Mengapa Perempuan Sulit Jadi Pemimpin di Dunia Kerja?
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
Berita Terkait
-
Jangan Sepelekan Kesehatan Mental Ibu Hamil, Berikan Dukungan Juga setelah Melahirkan
-
Embrio Tertukar saat Prosedur Bayi Tabung, Ibu Ini Lahirkan Anak Orang Lain
-
Curhat Wanita Dilarang Melahirkan dalam Air, Sampai Diancam oleh Suami
-
Sukses Hamil di Usia 70, Wanita Ini Jadi Salah Satu Ibu Tertua di Dunia