Minggu, 15 September 2024 | 13:00 WIB
Dugaan kasus kekerasan terhadap pegawai Brandoville Studios seketika menjadi sorotan publik. Cherry Lai, co-owner sekaligus istri CEO Brandoville Studios, Ken Lai, dituding menjadi pelakunya.
Lewat utas di media sosial, mantan karyawan Brandoville Studios bernama Christa Sydney menceritakan kronologi kasus kekerasan di Brandoville Studios. Cherry Lai disebut melakukan berbagai bentuk kekerasan fisik maupun verbal.
Cherry Lai dikatakan memperlakukan Christa secara semena-mena, termasuk tidak memberikan gaji. Pelaku bahkan disebut-sebut tega tak memberi waktu istirahat ke karyawan yang mengandung sehingga berujung kelahiran prematur.
Baca Juga: Tes Kepribadian: Angka Favorit Bisa Mengungkap Karakter Seseorang
Melansir Suara.com, berikut kronologi kekerasan yang diduga dilakukan oleh Cherry Lai dari sudut pandang Christa Sydney.
Loading...
Awalnya Kekerasan Verbal
Baca Juga: Ini Cara Kunto Aji Mengatasi Bau Ketiak, Bukan Mengandalkan Deodoran
Christa Sydney sebelumnya merupakan Assistant Creative Director yang tugasnya merancang desain bagi gim-gim dan animasi garapan Brandoville Studios.
Tabiat buruk Cherry Lai berawal saat si bos menuduh Christa mempunyai niat buruk ke suaminya, Ken Lai. Pada 30 April 2023, Cherry menghubungi Christa agar datang ke kantor tengah malam untuk diinterogasi. Cherry bahkan mengancam bakal memenjarakan Christa kalau tidak patuh.
"Ini ada ancaman penjara juga, terus ada bukti dia memecah belah nuduh aku jahat ke Ken, minta aku datang ke kantor lewat tengah malam," ungkap Christa melalui utasnya di media sosial.
Sejak itu, perlakuan buruk Cherry ke Christa menjadi semakin parah. Cherry sempat membayar Christa tidak sesuai dengan gajinya dengan dalih karyanya jelek. Cherry juga memaksa Christa untuk mundur dari jabatannya.
"Bukti kalau dia paksa aku resign dari jabatan Assistant Creative Director biar aku digaji ulang 4 jutaan karena dalihnya gambar aku jelek," tutur korban.
Hukuman Menampar Diri Sendiri
Cherry juga dikatakan beberapa kali memberi hukuman tak masuk akal ke Christa karena hal-hal sepele. Salah satunya hukuman syarat kekerasan yang mesti dilakoni Christa akibat terlambat menjawab pesan Cherry selama dua menit. Cherry sempat memaksa Christa menampar pipinya sendiri sambil direkam.
Korban Mengalami Trauma Parah
Akibat semua perlakuan buruk dan tindak kekerasan secara fisik maupun mental yang diterimanya, Christa mengalami trauma hingga harus mendapatkan penanganan medis.
"Ada penggalangan dana buat Christa untuk pengobatannya. Christa mengalami cedera kepala serius, cedera lutut yang mengganggu mobilitasnya, dan trauma psikis," ungkap seorang warganet.
Cherry Lai Kabur ke Luar Negeri?
Dugaan kasus kekerasan yang dilakukan Cherry Lai terhadap Christa Sydney diketahui telah dilaporkan ke kepolisian. Sayangnya, proses hukum terkendala lantaran Cherry Lai rupanya sedang berada di luar negeri.
Baca Juga: Jarang Mandi Kayak Tasya Farasya? Dokter Kulit Ternyata Bilang Begini
"Kabar terakhir dari para eks karyawan, Cherry Lai sudah berada di luar negeri. Saat ini banyak komunitas yang sedang mencoba lewat LBH," ungkap warganet lain pada utas Christa Sydney.