Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - NewJeans, salah satu girl group K-Pop yang sedang naik daun, tidak hanya dikenal karena musik mereka yang inovatif, tetapi juga karena keberanian mereka melawan stereotip gender dalam industri hiburan Korea.
Beberapa waktu terakhir, grup ini mendapatkan pujian luas atas aksi dan pesan-pesan mereka yang mendukung kesetaraan gender dan memperjuangkan kelas pekerja di sana.
Hal ini terlihat dari konsep lagu mereka, gaya personal yang bebas dari ekspektasi gender tradisional, hingga pernyataan-pernyataan yang memperjuangkan otonomi kreatif dalam karier mereka.
Baca Juga
-
Memahami Baby Blues, Gelombang Emosi yang Dialami Ibu Baru Pascamelahirkan
-
Tuntutan Sempurna Profesi Guru Perempuan, Bisakah Tergapai?
-
The New Tribeca, Destinasi Makan Malam Akhir Tahun Tak Terlupakan: Menyatukan Urban dan Alam
-
Fenomena Pink Tax, Mengungkap Pajak Tersembunyi yang Dibayar Perempuan
-
Petualangan Jati Diri: Mengapa Perempuan Semakin Gemar Solo Traveling di 2025
-
Bukan Cinta, Tapi Luka: Mengenali Tanda-Tanda Emotional Abuse dalam Hubungan
Salah satu aksi yang paling menonjol adalah sikap NewJeans terhadap ADOR, agensi yang menaungi mereka.
Beberapa anggota grup menunjukkan keberanian dengan mengekspresikan ketidakpuasan mereka terhadap kebijakan agensi yang dinilai terlalu mengontrol.
Sikap ini tidak hanya mendapatkan dukungan dari penggemar tetapi juga dari berbagai komunitas yang memperjuangkan hak-hak perempuan di industri hiburan.
Sebagai girl group yang masih tergolong baru, langkah NewJeans ini dianggap luar biasa. Biasanya, artis-artis muda dalam industri K-Pop cenderung menghindari konfrontasi langsung dengan agensi mereka.
Kini, keberanian NewJeans menjadi inspirasi bagi artis lainnya untuk memperjuangkan hak-hak mereka.
Kisah NewJeans ini relevan untuk industri hiburan di Indonesia. Stereotip gender juga sering kali membatasi artis perempuan di Tanah Air.
Misalnya, ekspektasi untuk selalu tampil "ideal" atau mengikuti tren yang ditentukan oleh industri sering kali menjadi hambatan kreatif.
NewJeans menunjukkan bahwa perempuan dalam industri hiburan memiliki hak untuk menentukan jalan karier mereka sendiri.
Hal ini bisa menjadi inspirasi bagi artis-artis Indonesia untuk lebih berani mengekspresikan diri mereka tanpa takut akan stigma atau tekanan dari pihak luar.
NewJeans bukan sekadar girl group yang menghasilkan musik hits, tetapi juga simbol perubahan dalam industri hiburan.
Perlawanan mereka terhadap stereotip gender memberikan harapan baru bagi perempuan di industri ini untuk memiliki kendali penuh atas karier dan citra mereka.
Dengan dukungan dari penggemar dan komunitas global, NewJeans telah membuktikan bahwa keberanian untuk melawan norma dapat membawa dampak besar.
Dikutip Dewiku dari BBC Internasional, penggemar NewJeans sempat menggelar aksi dengan menggaungkan tagar "IdolsAreWorkers" atau Idola juga Buruh sebagai bentuk dukungan terhadap grup tersebut.
Di sisi lain, pihak Korea Selatan berpendapat bahwa profesi 'buruh' memiliki landasan hukum, dan selebriti secara teknis tidak dikategorikan sebagai pekerja atau buruh menurut undang-undang.
"Individu harus memenuhi kriteria berdasarkan Undang-Undang Standar Ketenagakerjaan untuk dianggap sebagai pekerja. Hal ini mencakup memiliki jam kerja yang tetap dan memberikan tenaga kerja di bawah pengawasan serta kendali langsung pemberi kerja."
"Selebriti, termasuk penyanyi, biasanya diklasifikasikan sebagai kontraktor independen," jelas Chunghwan Choi, mitra senior firma hukum Yulchon di Seoul.
So, bagaimana pendapat Sahabat Dewiku?
Penulis: Nurul Lutfia Maryadi
Terkini
- Self Gifting: Bukan Boros, Tapi Bentuk Apresiasi pada Diri Sendiri
- Lebih dari Sekadar Musik, Ada Pesan Pemberdayaan Perempuan dari JENNIE Lewat Album Ruby
- Cyberstalking Merusak Mental dan Fisik: Bagaimana Perempuan Bisa Melindungi Diri Mereka?
- Rahasia Tangguh: Kuasai Self-Compassion untuk Kesehatan Mental
- Zombieing: Ketika Mantan Datang Tanpa Diundang, Lebih Seram dari Ghosting!
- Rebound Relationship: Ketika Mantan Jadi Bayang-Bayang Pacar Baru
- Stop Self-Talk Negatif! Ini Cara Membangun Self-Respect di Era Digital
- Merasa Kecil di Dunia yang Besar: Menggali Akar Inferiority Complex
- Resah Driver Ojol Perempuan: Ada Ketidakadilan Mengintai di Setiap Kilometer
- Fake It Till You Make It: Boleh Dicoba, Asal Jangan Kebablasan, Girls!