Refleksi Lewat Film Straw: Ketika Ibu Tunggal Tak Punya Ruang untuk Rapuh

Dewiku.com - Siapa yang sudah nonton film Straw di Netflix? Meski diangkat dari genre psikologis kriminal, film ini ternyata menyimpan sisi emosional yang dalam, terutama soal perjuangan seorang ibu tunggal. Ceritanya relate banget buat kamu yang pernah atau sedang berjuang sendiri sebagai orang tua.

Dalam film ini, kita akan mengikuti kisah Janiyah, diperankan oleh Taraji P. Henson, seorang ibu tunggal yang harus menghadapi berbagai tekanan hidup. Dari masalah ekonomi, biaya pengobatan anak, sampai perundungan di sekolah yang menimpa buah hatinya, semua itu jadi beban berat yang ia tanggung sendiri. Tapi satu yang jadi benang merah: Janiyah rela melakukan apapun demi kebahagiaan anaknya.

Mulai dari diusir karena telat bayar sewa, sampai dipecat dari pekerjaan, semuanya ia lalui dengan penuh tekad. Film ini nggak cuma menggambarkan kerasnya hidup, tapi juga kasih sayang tulus seorang ibu yang nggak kenal lelah. Menyentuh banget!

Nah, setelah nonton Straw, pasti banyak yang kepikiran juga: gimana sih caranya tetap waras dan kuat jadi ibu tunggal? Yuk, bahas bareng tipsnya setelah ini.

Tips Menjaga Kesehatan Mental Ibu Tunggal

Menjadi ibu tunggal memang bukan hal yang mudah. Selain mengurus anak, kamu juga harus memikirkan kebutuhan rumah tangga hingga keuangan. Karena itu, penting banget untuk tetap menjaga kesehatan mental agar tetap waras dan bisa menjalani hari-hari dengan lebih bahagia. Yuk, kita bahas satu per satu tipsnya!

1. Luangkan Waktu untuk Merawat Diri

Meskipun super sibuk, kamu tetap butuh waktu buat diri sendiri. Nggak perlu yang ribet, cukup duduk santai sambil baca buku, dengar musik favorit, atau nonton drama bisa jadi ‘me time’ yang bikin hati adem. Merawat diri itu bukan egois, tapi bentuk cinta pada diri sendiri.

Jangan lupa juga jaga pola makan, tidur cukup, dan sempatin olahraga ringan. Kalau fisik sehat, mental pun ikut kuat. Bisa juga kamu cari hobi baru, aktivitas seru yang bisa nge-charge energi positif kamu setelah lelah seharian.

2. Kelola Stres dengan Baik

Stres itu wajar, tapi jangan dibiarkan menumpuk ya. Kurangi hal-hal yang bisa memicu overthinking, misalnya terlalu banyak scroll berita negatif atau terlalu banyak membandingkan diri. Pilih informasi yang bikin kamu tenang, bukan yang makin bikin pusing.

Boleh banget bikin batasan, termasuk belajar bilang "nggak" kalau memang nggak sanggup. Dan kalau lagi suntuk, coba relaksasi simpel kayak tarik napas dalam-dalam, meditasi, atau stretching ringan. Efeknya bisa bikin pikiran lebih adem, lho.

3. Bangun Sistem Pendukung

Kamu nggak sendirian kok. Cari teman curhat yang bisa dipercaya, entah itu sahabat, keluarga, atau bahkan komunitas ibu tunggal. Berbagi cerita bisa bikin hati lebih lega dan ngerasa dimengerti.

Kalau sudah mulai kewalahan, jangan ragu minta bantuan. Bisa dari orang tua, saudara, atau teman dekat yang bisa bantu jagain anak sebentar. Support sekecil apapun tetap berarti, lho.

4. Jangan Ragu Cari Bantuan Profesional

Kadang ada masa-masa di mana kamu merasa semuanya terlalu berat. Nggak apa-apa. Kalau kamu ngerasa mulai kehilangan kendali, pertimbangkan untuk ngobrol sama terapis atau konselor. Nggak perlu nunggu sampai benar-benar ‘jatuh’ dulu baru cari bantuan.

Sekarang banyak banget kok akses ke layanan konseling, bahkan yang gratis dari organisasi non-profit atau program pemerintah. Ingat, mental sehat itu investasi jangka panjang, buat kamu dan anak juga.

5. Fokus pada Hal Positif dan Realistis

Terakhir, coba untuk tetap berpikir positif. Nggak usah terlalu sering membandingkan hidupmu dengan orang lain di media sosial. Fokus aja sama hal-hal kecil yang bikin kamu bersyukur setiap hari.

Set goals yang masuk akal, jangan terlalu memaksa diri. Yang penting konsisten dan realistis. Nggak kalah penting, atur keuangan sebijak mungkin supaya beban pikiran juga lebih ringan. Keuangan aman, hati juga tenang.

Nah, itulah beberapa cara jaga kewarasan sebagai ibu tunggal. Capek itu pasti, tapi kamu nggak sendiri. Ingat, kamu hebat karena tetap kuat dan terus berusaha jadi yang terbaik buat anak dan dirimu sendiri. Semangat ya!