Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Rangkul Tangan (RANTANG) kembali menunjukkan kepedulian mereka terhadap pendidikan anak-anak kurang beruntung, Sabtu (28/9/2024) kemarin.
Pada proyek ke-8 komunitas sosial non-profit ini, konsep yang diusung adalah pembelajaran nonformal berbasis fun-learning dan seni bagi bagi anak-anak di Kampung Dao.
Kampung Dao yang terletak di Pademangan, Jakarta Utara, dikenal sebagai kawasan padat penduduk di pinggir rel kereta api. Meski berada di jantung kota metropolitan, banyak anak-anak setempat yang terpaksa putus sekolah karena keterbatasan ekonomi dan akses terhadap pendidikan yang layak.
Baca Juga
"Kampung Dao menjadi salah satu area fokus kami karena di sini banyak anak-anak yang putus sekolah dan terhalang akses pendidikan yang layak. Melalui pendekatan fun-learning, kami ingin menumbuhkan motivasi belajar dengan cara yang menyenangkan. Semua anak berhak atas pendidikan berkualitas, dan kami ingin turut serta dalam mencari solusi untuk itu," ujar Malika, dikutip dari siaran pers yang diterima Dewiku.com pada Senin (30/9/2024).
Kegiatan yang diikuti oleh 15 anak berusia 5-10 tahun serta 15 volunteer ini mengangkat mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) sebagai fokus utama. Materi-materinya menitikberatkan pada wawasan kebangsaan, moral bangsa, dan pengenalan kebudayaan Indonesia.
Salah satu metode interaktif yang diterapkan adalah pengenalan Pancasila melalui permainan puzzle. Anak-anak diminta mencocokkan sila Pancasila dengan contoh penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Keseruan yang ada membuat mereka lebih mudah memahami nilai-nilai Pancasila secara praktis.
Kegiatan hari itu juga menjadi upaya Rangkul Tangan dalam membantu masalah putus sekolah di wilayah-wilayah prasejahtera. Meskipun Jakarta adalah kota metropolitan, masih banyak daerah di mana anak-anak tidak mendapatkan pendidikan yang memadai. Inisiatif ini diharapkan dapat memberikan dampak jangka panjang dengan menginspirasi anak-anak untuk terus belajar dan meningkatkan taraf hidup mereka.
"Kami berharap dapat menanamkan kecintaan untuk belajar di kalangan anak-anak yang berada dalam kondisi terbatas. Kami ingin mereka melihat bahwa belajar bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan, bukan hanya sebuah kewajiban," ungkap Malika.
Rangkul Tangan pun berharap dapat terus memberikan dampak positif bagi masa depan anak-anak Indonesia yang kurang beruntung, juga mendorong lebih banyak generasi muda lainnya untuk terlibat dalam gerakan sosial yang membawa perubahan nyata.
Terkini
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi
- Memahami dan Merawat Inner Child: Kunci untuk Menyembuhkan Luka yang Tak Terlihat
Berita Terkait
-
Serunya Gathering Komunitas Ibu2Canggih, Ada Games hingga Tips Jadi Ibu Modern!
-
Pekerja Rumah Tangga Profesional Ingin Tingkatkan Skill, Platform Pendidikan Ini Bisa Jadi Pilihan
-
Ada Sabrina Chairunnisa, 4 Seleb Ini Lanjut Studi S3 sebelum Umur 40 Tahun
-
Jangkau Ribuan Sekolah, Kampus Mengajar Saksi Pengabdian Mahasiswa untuk Negeri