Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Kain batik adalah warisan salah satu warisan budaya Indonesia yang kini popularitasnya makin melejit. Umumnya, orang-orang mengetahui kalau jenis batik terbagi dua jenis, yakni batik tulis dan batik cetak.
Bagi yang belum berpengalaman, mungkin untuk membedakan keduanya itu susah-susah gampang. Sebab dengan teknologi sekarang, cetakan sudah dibuat sedemikian rupa agar terlihat seperti batik tulis.
Nah, biar tidak tertipu, berikut DewiKu punya tips untuk membedakan batik tulis dan batik cetak. Yuk, simak!
1. Motif
Baca Juga
Kalau dilihat secara lebih teliti, motif batik tulis akan terlihat lebih halus dan tidak kaku sama sekali karena menggunakan proses autentik dan natural.
Batik tulis dengan pola yang berulang-ulang, bila dilihat dari dekat satu sama lain akan memiliki bentuk yang berbeda. Sedangkan motif batik cetak lebih kaku dan pasti memiliki satu pola yang diulang-ulang dengan bentuk dasar sama.
2. Tekstur
Selain motif, perbedaan juga bisa dilihat dari teksturnya. Batik tulis cenderung timbul ketika diraba. Lalu bagian depan dan belakang memiliki warna, corak, dan motif yang persis sama serta semua tintanya bakal tembus ke belakang.
Sebaliknya, kain belakang batik cetak warnanya tidak sejelas batik tulis.
3. Aroma
Bau kain juga bisa menjadi indikator pembeda, lho. Batik tulis cenderung masih memiliki bau malam atau lilin yang tak menyengat, sedangkan batik cetak akan mengeluarkan bau tekstil yang menyengat sebab terbuat dari tinta kimia.
4. Harga
Harga tidak pernah bohong. Batik cetak bisa didapat dengan harga mulai puluhan ribu, kalau batik tulis semeternya bisa ratusan ribu hingga jutaan rupiah.
Kenapa? Hal itu dikarenakan batik tulis melewati proses pembuatan yang panjang dan rumit serta kesabaran. Itulah yang membuatnya sangat mahal.
Bagaimana menurutmu? Membedakan batik tulis dan batik cetak lumayan mudah, kan?
Terkini
- Tagar #KaburAjaDulu, Ketika Anak Muda Anak Tangan pada Realita
- Fenomana Glass Ceiling: Mengapa Perempuan Sulit Jadi Pemimpin di Dunia Kerja?
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?