Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Peninggalan sejarah yang menjadi saksi kehidupan di masa lampau seakan tak hentinya ditemukan di zaman sekarang. Belum lama ini, bahkan ditemukan sebuah kaus kaki peninggalan Mesir kuno yang diperkirakan sudah berusia 1.700 tahun.
Kaus kaki yang membuat heboh para peneliti ini tentunya bukan kaus kaki biasa. Namun, tampilannya sekilas memang mitip dengan kaus kaki yang biasa kita temui sekarang.
Kaus kaki yang dipercaya merupakan milik seorang anak kecil itu dibuat dengan bahan benang wol warna-warni dari tahun 300 SM.
Berdasarkan bentuk dan melihat gaya busana orang Mesir kuno, pada zaman itu kaus kaki dipadukan dengan sandal. Ini terbukti melalui bentuk kaus kaki yang dibuat lebih besar pada bagian ibu jari serta bagaimana itu terpisah dari empat jari lainnya.
Baca Juga
Kaus kaki ini pertama kalinya ditemukan pada penggalian tahun 1913-1914 di sebuah tempat pembuangan sampah di Kota Antinooupolis, Mesir. Sekarang, kaus kaki tersebut berada di tangan peneliti di British Museum of London.
Dengan memakai bantuan teknologi baru, para peneliti akhirnya dapat mengetahui sejarah kaus kaki tersebut.
Para peneliti menggunakan Multispektral Imaging (MSI), teknik memindai artefak dan mendeteksi sedikit warna untuk menganalisis kaus kaki. MSI menemukan bahwa kaus kaki bergaris warna-warni tersebut diciptakan hanya menggunakan tiga warna, yaitu merah, biru, dan kuning.
Mereka lalu mempublikasikan temuan ini di PLOS One.
Para ilmuwan pun menemukan fakta seberapa inovatif orang Mesir Kuno dengan sumber daya dan proses penenunan yang langka. Mereka juga beranggapan penemuan kaus kaki ini bisa memperlihatkan keadaan ekonomi, perdagangan, dan akses sumber daya.
Semuanya tercermin dari apa yang masyarakat pakai dan bagaimana mereka membuat benda-benda tersebut. Penemuan ini mengungkap jika sebuah kaus kaki tak hanya tentang selera pribadi pemakainya, namun juga tentang kehidupan sehari-hari dari peradaban kuno.
Tag
Terkini
- Fenomana Glass Ceiling: Mengapa Perempuan Sulit Jadi Pemimpin di Dunia Kerja?
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi