Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Seorang remaja berusia 19 tahun mengalami luka bakar di tangannya setelah melakukan manicure di rumah dan merendam tangan di dalam wadah berisikan aseton. Apa yang terjadi?
Wanita ini benama Maya Edwards yang berasal dari Leiscester, Inggris, menderita luka bakar tingkat tiga yang terjadi karena suatu kecelakaan. Dilansir dari laman Daily Mail, ia merendam tangannya di air aseton yang fokus pada jari-jari karena memakai kuku palsu.
Ketika ia merendam tangannya di dalam aseton, ternyata ada lilin yang menyala di dekat tangannya. Secara tiba-tiba, api pada lilin tersebut memicu kebakaran di tangannya.
Karena panik, ia langsung berlari ke kamar mandi, melemparkan mangkuk ke dalam bak mandi, dan memasukan tangannya juga. Kemudian ia pun berteriak karena merasakan kesakitan.
Baca Juga
Teriakannya membuat ibunya, Jules Keeling, berlari masuk dan melihat apa yang sedang terjadi. Kemudian ia pun membawa anaknya ke Rumah Sakit Leicester Royal Infirmary.
Sekarang Maya akan menerima serangkaian pengobatan untuk mengatasi luka bakar yang terjadi di tangannya.
Diketahui bahwa aseton adalah bahan kimia yang mudah terbakar dan merupakan komponen dari banyak penghapus cat kuku. Jadi memang sangat bahaya jika sedang menggunakan bahan kimia yang mudah terbakar dan dipakai dekat dengan sumber api.
''Saya selalu kesakitan, saya beruntung tidak memiliki luka bakar di wajah saya, dan beruntung kejadian tersebut tidak membakar rumah kami,'' ungkap Maya.
Kini Maya berbagi pengalaman dan foto-foto luka bakarnya di laman Facebook pribadinya untuk memperingatkan perempuan lain tentang penggunaan bahan kimia yang biasa digunakan dalam perawatan kuku.
''Saya ingin meningkatkan kesadaran tentang betapa berbahayanya aseton, bahwa kita merendam kuku palsu dengan aseton di dalam ruangan yang sama dengan lilin menyala, itu berbahaya,'' jelasnya.
''Jujur hati-hati, botol tersebut sudah terdapat keterangan mudah terbakar, tetapi tidak menyadari betapa mudahnya terbakar, bahkan hanya dari asap yang bercampur dengan panas,'' ungkap Maya.
Tag
Terkini
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi
- Memahami dan Merawat Inner Child: Kunci untuk Menyembuhkan Luka yang Tak Terlihat