Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Duckie Thot adalah salah satu model berkulit gelap yang sukses menjajaki dunia fashion internasional. Namun, Duckie melejit berkat potretnya yang menghiasi kalender Pirelli tahun 2017 lalu. Karena memiliki warna kulit yang unik, Duckie selalu membawa foundation dan makeup pribadi saat melakukan sesi pemotretan.
Model asal Australia ini mengaku sangat sulit menemukan foundation yang sesuai dengan skintone-nya.
''Kulitku sangat gelap, sehingga aku selalu kesulitan menemukan foundation yang sesuai,'' ungkapnya dalam sebuah wawancara dengan situs Daily Mail.
Untuk mengakali hal itu, Duckie Thot hampir selalu membawa foundation dan makeup pribadi yang sesuai dengan tone kulitnya.
Baca Juga
Bahkan, brand kosmetik profesional kenamaan sekelas MAC sekalipun nggak bisa memuaskan hasratnya untuk mendapatkan foundation yang sesuai.
''MAC masih kurang gelap untuk kulitku,'' ungkap Duckie.
Akhirnya, Duckie selalu membawa paketan makeup pribadi yang dirasa paling cocok untuk warna kulitnya. Khusus foundation, Duckie Thot mengaku agak kesulitan mendapatkannya dan dia selalu memesan produk ini dari luar negeri, seperti Amerika atau London.
Duckie juga mengaku menghabiskan waktu dua kali lebih lama dari model lainnya untuk mengaplikasikan makeup karena warna kulitnya yang gelap.
Dia akan memberikan kebebasan untuk tim makeup artist bereksplorasi dengan peralatan makeup mereka untuk memoles wajahnya. Namun jika tim MUA tersebut kewaahan dan warna yang diinginkan kurang memuaskan, Duckie dengan senang hati memberikan peralatan makeupnya.
''Kalau tidak terlihat bagus, maka kami akan mengganti foundation dengan apa yang aku perkirakan akan berhasil,'' kata Duckie Thot.
Sebelum melejit lewat pemotretan kalender Pirelli, Duckie Thot lebih dulu mencuri perhatian publik lewat Australia's Next Top Model 2013. Semenjak itu, dirinya terus melebarkan sayap hingga ke Amerika Serikat.
Terkini
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi
- Memahami dan Merawat Inner Child: Kunci untuk Menyembuhkan Luka yang Tak Terlihat
- Working Holiday Visa Australia: Tiket Emas untuk Kerja dan Hidup di Luar Negeri