Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Dunia fesyen dunia baru saja berduka. Sosok ikonik di balik kesuksesan merek ternama Chanel, Karl Lagerfeld meninggal dunia pada usia 85 tahun, Selasa (19/02/2019). Karl Lagerfeld menghembuskan napas terakhirnya setelah berjuang melawan penyakit kanker.
Dilansir dari Mirror, direktur kreatif Chanel, diyakini sudah tidak sehat selama dua minggu sebelum kematiannya di rumah sakit Paris.
House of Chanel pun telah mengonfirmasi kabar kematiannya. Menurut sumber yang dekat dengannya, Karl Lagerfeld dilarikan ke rumah sakit pada hari Senin (18/02/2019) kemarin karena menderita kanker pankreas.
''Karl sangat bangga dengan kebugarannya dan hidup sehat, sehingga kanker pankreas datang sebagai kejutan besar,'' ujarnya.
Baca Juga
Seorang juru bicara perusahaan mengkonfirmasi kematian ikon mode tersebut, memanggilnya sebagai 'individu kreatif yang luar biasa' dan mengatakan ia menghidupkan kembali merek yang dibuat oleh Gabrielle Chanel.
Hal itu terlihat pada karyanya seperti jaket dan jas Chanel, gaun hitam kecil, kain wol yang berharga, sepatu dua warna, tas tangan berlapis, perhiasan mutiara dan kostum.
Alain Wertheimer, CEO Chanel, mengatakan berkat kejeniusan, kreativitas, kemurahan hati, dan intuisi yang luar biasa, Karl Lagerfeld banyak berkontribusi pada kesuksesan House of Chanel di seluruh dunia.
''Hari ini, bukan saja saya kehilangan seorang teman, tetapi kita semua telah kehilangan pikiran kreatif,'' ungkapnya.
''Peragaan busana demi peragaan busana, koleksi demi koleksi, Karl Lagerfeld meninggalkan jejaknya pada legenda Gabrielle Chanel dan sejarah House of Chanel,'' tambah Presiden Fashion Chanel, Bruno Pavlovsky.
Seperti yang diketahui, Karl Lagerfeld adalah salah satu desainer paling berpengaruh dan terkenal di abad ke-21 dengan simbol gaya universal yang ikonik. Dia meninggalkan warisan luar biasa terhadap dunia fesyen.
Selamat jalan, Karl Lagerfeld! Sosokmu akan selalu dikenang!
Terkini
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi
- Memahami dan Merawat Inner Child: Kunci untuk Menyembuhkan Luka yang Tak Terlihat
- Working Holiday Visa Australia: Tiket Emas untuk Kerja dan Hidup di Luar Negeri