
Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Soal mengeringkan rambut, banyak perempuan yang memilih menggunakan teknik alami seperti membungkus rambut dan menggosoknya dengan handuk. Kalau mau lebih cepat, bisa juga pakai alat pengering rambut seperti hair dryer atau catok.
Namun, tahukah kamu bahwa mengeringkan rambut pakai handuk ternyata tidak disarankan? Kebiasaan ini rupanya dapat membuat rambut menjadi rusak. Hal ini disampaikan dr. Gloria Novelita SpKK, Dokter Kulit dari Skin&Co Skincare Laser Clinic.
Ia menerangkan, ikatan rambut saat basah cenderung terbuka. Di dalamnya berisi keratin atau protein rambut yang mengatur kekuatan rambut. Saat ikatan rambut ini terbuka, korteks dan keratin tersebut menjadi terpapar dan mudah rusak.
''Sehingga disarankan dengan handuk dibiarkan saja hingga airnya menyerap. Tidak perlu ada gosokan,'' kata dr. Gloria dalam temu media di Jakarta, Senin (22/4/2019) kemarin, seperti dikutip dari Suara.com.
Baca Juga
Jika kamu ingin menggunakan handuk untuk mengeringkan rambut, dr. Gloria menyarankan agar rambut dibungkus saja dengan handuk lembut. Hal tersebut akan membantu proses pengeringan sebanyak 50 persen.
''Semua tergantung rambutnya apakah tebal, tipis, panjang, pendek, ikal, atau lurus. Kalau ikal, biasanya lebih lama untuk keringnya,'' ujarnya.
Gloria juga mengingatkan agar segera menyisir rambut dalam kondisi setengah kering. Alasannya, rambut yang tidak disisir cenderung membentuk tampilan mekar saat kering nantinya.
''Kalau sudah setengah kering harus disisir, dirapikan, ketika kering jadi bagus. Sama seperti kita lakukan blow di salon, dengan sisir dibantu dikeringkan dan dibentuk, sehingga setelah proses, rambutnya tetap sesuai bentuk blow tersebut,'' tuturnya. (Suara.com/Firsta Nodia)
Terkini
- Kamu Terlalu Mandiri: Ketika Kemandirian Perempuan Masih Dianggap Ancaman
- Support System Seumur Hidup: Bagaimana Kakak Adik Perempuan Saling Menguatkan?
- Women News Network: Menguatkan Suara Perempuan dari Aceh hingga NTT
- Saatnya Berbagi Tugas di Dapur, Karena Memasak Bukan Hanya Tanggung Jawab Perempuan
- Lajang dan Bahagia: Cara Perempuan Menikmati Hidup Tanpa Tekanan Sosial
- Plan Indonesia dan SalingJaga Gelar Soccer for Equality, Dukung Kesetaraan Pendidikan Anak Perempuan NTT
- Paternity Leave Bukan Sekadar Cuti, Tapi Wujud Budaya Kerja yang Inklusif
- Koper Ringan, Gaya Baru Menjelajah Dunia Tanpa Beban
- Body Positivity vs Body Neutrality: Mana Jalan Terbaik Menerima Tubuh Apa Adanya?
- Wujud Kesetaraan di Dunia Transportasi, Kartini Masa Kini di Balik Kemudi