Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Jika kamu tengah berjuang menurunkan berat badan dengan mengurangi konsumsi makanan cepat saji, Amazon menjual gelang unik sebagai solusi alternatif.
Namanya gelang Pavlok. Cara kerjanya bisa dibilang sangat mirip dengan teori belajar dari psikolog legendaris Ivan Petrovich Pavlov yang fokus pada pengondisian asosiatif stimulus dan respon.
Dilansir dari Ladbible, pada dasarnya setiap kali kamu dianggap melewati batas, alat ini akan menyampaikan peringatan dengan memberikan efek kejut berkekuatan 350 volt.
Sebagai lini pendukung, teman baikmu juga bisa mengunduh aplikasinya. Jadi, mereka juga bisa ikut memperingatkanmu saat melihatmu melahap sepotong kue ekstra saat pergi belanja.
Baca Juga
"Pavlok memungkinkan Anda berbicara kepada otak Anda dengan menambahkan elemen yang tidak menyenangkan pada apa yang Anda sukai, dengan cepat mengondisikan pikiran untuk mengasosiasikan perasaan tidak menyenangkan itu dengan kebiasaan buruk Anda, dan kemudian berhenti melakukan itu semua," terang pihak produsen.
Dengan harga sekitar Rp 2,8 juta, kamu bakal mendapatkan gelang unik Pavlok yang bisa memberikan 150 kali efek kejut.
"Ada kekuatan nyata dalam menggunakan sedikit rasa sakit untuk membantu Anda menghentikan kebiasaan buruk Anda," ujar pihak pengembang perangkat ini kepada ABC News.
Sejauh ini, berbagai tanggapan telah dilontarkan publik terkait produk gelang Pavlov ini. Banyak yang setuju jika alat tersebut cukup efektif, termasuk untuk melatih diri menghindari makanan cepat saji demi menurunkan berat badan.
"Aku bersyukur telah membelinya. Sejauh ini saya yakin itu berhasil. Itu memang tidak akan menyembuhkan masalah seumur hidup dalam beberapa hari sehingga Anda harus tetap berpegang pada rencana mereka dan benar-benar berusaha mengatasinya," unggap seorang pengguna.
Terkini
- Ide Merayakan Valentine Bersama Orang Terkasih, Dinner Romantis Bisa Jadi Pilihan
- Tagar #KaburAjaDulu, Ketika Anak Muda Angkat Tangan pada Realita
- Fenomana Glass Ceiling: Mengapa Perempuan Sulit Jadi Pemimpin di Dunia Kerja?
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender