Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Ratu Elizabeth II selama ini selalu tampak mengenakan busana berwarna cerah. Ia biasa memasangkan mantelnya dengan topi yang serasi. Bahkan, terkadang juga ada payung dengan warna senada.
Namun, ternyata Ratu Elizabeth II menghindari warna pakaian tertentu yang tidak akan pernah dikenakannya di depan umum.
Robert Harman, penulis biografi anggota kerajaan dan juga beberapa buku bertema serupa, mengungkapkan Yang Mulia menghindarinya karena suatu alasan.
"Aku tak pernah bisa memakai beige karena tak ada yang akan tahu siapa aku," kata Ratu menurut Robert Harman, seperti dikutip dari International Business Times.
Baca Juga
Beige adalah istilah untuk menyebut warna cokelat kekuningan. Beige juga kadang mempunyai unsur keabuabuan.
Sebenarnya, Istilah 'beige' berasal dari bahasa Perancis untuk menyebut warna wol alami
Dia menambahkan, Ratu Elizabeth II sebenarnya menggunakan warna-warna netral saat dia santai di rumah tetapi tidak di acara-acara publik yang membutuhkan kode berpakaian nan cerdas.
Sophie, Countess of Wessex, juga memaparkan bahwa pilihan warna mencolok sang Ratu adalah agar dia segera diperhatikan oleh para penggemarnya.
Dia pun mengatakan, sang Ratu merasa perlu menonjol sebagai representasi Kerajaan Inggris.
Ratu Elizabeth II juga memasangkan mantelnya dengan topi yang cerah. Dengan begitu, orang-orang bisa langsung mengenalinya saat dia lewat.
Terkini
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi
- Memahami dan Merawat Inner Child: Kunci untuk Menyembuhkan Luka yang Tak Terlihat