
Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Rodrigo Alves selama ini terkenal karena obsesinya meniru wajah tampan Ken, pacar si boneka cantik Barbie. Semakin hari, obsesinya itu kian menjadi dan dia sudah tercatat melakukan 72 operasi plastik demi mendapatkan wajah sempurna.
Sayangnya, bukannya jadi benar-benar mirip, wajah Alves melah semakin aneh dari hari ke hari. Hidungnya yang telah dipermak 11 kali jadi terlihat semakin kecil dan tak simetris dengan wajahnya.
Melansir Daily Mail, pria asal Brazil itu disebut telah kebanyakan bedah plastik hingga mengalami efek samping yang cukup aneh. Hidung Rodrigo jadi menyusut setelah melakukan belasan kali rhinoplasty alias operasi hidung.
"Hasil dari operasi plastik ini awalnya sangat menyenangkan tetapi kini aku harus melakukan operasi lagi karena hidungku menyusut," ungkap Alves.
Baca Juga
Kini dirinya mengaku khawatir dengan wajahnya. Cuping hidungnya terlihat menciut dan tak simetris dengan wajahnya. Bentuknya bahkan tidak rata antara cuping hidung kanan dan kiri.

"Dan sejujurnya aku jadi takut," ujar dia.
Alves sekarang merasakan penyesalan karena kebanyakan operasi plastik. Bahkan, untuk memperbaiki bentuk hidungnya saja ia takut. Bukan takut pada prosesnya, ia lebih khawatir hidungnya tak bisa diperbaiki lagi.
"(Hidungku) jadi mengempis dan aku takut menghadapi operasi untuk memperbaikinya," ucap Alves.
Aksi Alves ternyata sudah mendapat peringatan dokter. Sebelum ia mengoperasi hidung, dokter telah mengatakan segala risikonya, termasuk gangguan pernafasan dan sebagaimana.
Namun, Alves tetap berkeras untuk mengoperasi hidungnya dengan alasan ingin 'memperbaiki jalan nafas'. Sayangnya, kini hidungnya malah berakhir mengenaskan.
Terkini
- Women News Network: Menguatkan Suara Perempuan dari Aceh hingga NTT
- Saatnya Berbagi Tugas di Dapur, Karena Memasak Bukan Hanya Tanggung Jawab Perempuan
- Lajang dan Bahagia: Cara Perempuan Menikmati Hidup Tanpa Tekanan Sosial
- Plan Indonesia dan SalingJaga Gelar Soccer for Equality, Dukung Kesetaraan Pendidikan Anak Perempuan NTT
- Paternity Leave Bukan Sekadar Cuti, Tapi Wujud Budaya Kerja yang Inklusif
- Koper Ringan, Gaya Baru Menjelajah Dunia Tanpa Beban
- Body Positivity vs Body Neutrality: Mana Jalan Terbaik Menerima Tubuh Apa Adanya?
- Wujud Kesetaraan di Dunia Transportasi, Kartini Masa Kini di Balik Kemudi
- Musikal untuk Perempuan: Merayakan Persahabatan Lewat Lagu Kunto Aji dan Nadin Amizah
- Melangkah Sendiri, Merdeka Sepenuhnya: Kenapa Perempuan Pilih Solo Traveling?