Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Media sosial punya kekuatan luar biasa yang bisa membuat suatu momen menjadi viral. Itulah mengapa kita harus berhati-hati jika membagikan suatu konten di media sosial.
Alih-alih menerima pujian, sebuah konten malah bisa membuat kita malu hingga mendapatkan komentar jahat dari warganet. Itulah yang baru-baru ini dialami oleh seorang wanita.
Dilansir dari Daily Star, tak dijelaskan secara rinci nama dan asal wanita yang kontennya cukup viral tersebut. Ceritanya berawal saat ia mengunggah cincin pertunangan di laman Facebook pribadinya.
Mulanya, wanita ini mengunggah cincin tunangan miliknya di group Facebook. Ia mengungkapkan bahwa dirinya sangat suka dengan cincin tersebut.
Baca Juga
"Saya baru saja bertunangan dan saya sangat mencintai cincin saya," kata wanita itu.
"Jadi saya perlu tahu, apakah cincinku ini memalukan?" lanjutnya.
Dalam unggahan itu, ia membagikan dua foto. Foto pertama, ia memperlihatkan cincin berserta jari-jarinya. Foto kedua, ia hanya memperlihatkan bentuk cincinnya.
Namun di sisi lain, banyak warganet yang menilai bahwa desain cincin tunangan wanita itu sangat aneh, seperti gumpalan darah.
"Seperti gumpalan darah. Hanya gumpalan darah yang tersisa," kata seorang warganet.
"Ini tampak sangat murah dan sangat mengerikan," komentar warganet lain.
Terkini
- Fenomana Glass Ceiling: Mengapa Perempuan Sulit Jadi Pemimpin di Dunia Kerja?
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi