Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Rambut merupakan salah satu hal yang dapat menunjang penampilan seseorang. Terutama bagi wanita, mendapati rambut rontok hingga botak dapat menimbulkan stres.
Salah satu yang mengalami masalah tersebut adalah wanita bernama Chloe Sheehan. Melansir The Sun, wanita 27 tahun itu mulai sadar ada kebotakan di rambutnya pada 2017 silam.
Chloe pertama diberitahu bahwa ada bagian kepalanya yang botak seukuran koin saat pergi ke salon. Hal tersebut sukses membuatnya syok.
"Ini terasa seperti akhir dunia bagiku. Aku sama sekali tidak sadar sampai ada yang memberitahuku," ujar Chloe.
Baca Juga
-
Curhat Beli Celana Berumbai di Toko Online Tapi Berujung Apes: Cosplay Jadi Gurita?
-
Bentuk Ujung Jari Bisa Menggambarkan Kepribadian Seseorang, Ketahui Beragam Maknanya
-
Jangan Gampang Menyerah, Berikut 6 Cara Menghadapi Mertua Toksik
-
Demi Cosplay Jadi Karakter Anime Favorit, Pria Ini Rela Olahraga Tiap Hari agar Punya Abs
-
Punya Jenggot Lebat Sejak Remaja, Curhat Wanita Kini Kesulitan Cari Pacar
-
Pengantin Wanita Tak Bisa Hadir ke Pernikahan, Viral Pria Ini Duduk di Pelaminan Ditemani Laptop
Wanita asal Irlandia ini lantas didiagnosis mengalami kondisi bernama alopecia areata. Penyakit autoimun ini bisa menyebabkan rambut rontok hingga botak.
Meski begitu, Chloe menduga bahwa kondisi alopecia areata miliknya dipicu oleh tes pap smear yang dilakukannya.
Pap smear adalah tes yang dilakukan untuk melihat apakah seseorang mengidap kanker serviks. Tes ini biasanya dilakukan tiga hingga lima tahun sekali.
"Ini dimulai dengan tes pap smear, diikuti beberapa tes serviks, prosedur, dan perawatan," jelas Chloe.
"Aku berpikir ini alasan rambutku rontok karena waktunya bersamaan, dan aku merasa bersalah karena tidak mendengarkan tubuhku, tapi ini hanya diagnosaku sendiri."
Kondisi alopecia areata sendiri sebenarnya tidak permanen. Rambut Chloe sempat tumbuh lagi pada September 2017. Namun, rambutnya kembali rontok pada November 2017.
"Kali ini lebih parah. Waktu seperti berhenti ketika kau memegang gumpalan rambutmu di tangan. Rasanya membuatku mual dan aku seperti kehilangan kendali."
Dalam sebulan berikutnya, rambut Chloe mulai rontok parah. Ia kini kehilangan sekitar 80 persen dari rambut miliknya.
Chloe sendiri sempat mencoba memakai wig pada tahun 2018. Namun, ia masih merasa kurang percaya diri hingga tak mau meninggalkan rumah.
Wanita ini juga sudah mencoba melakukan beberapa perawatan untuk rambutnya. Namun, rambut Chloe tetap tidak tumbuh kembali.
Barulah di tahun 2020, Chloe merasa lebih percaya diri menghadapi kondisinya serta membagikan kisahnya ke publik lewat Instagram.
"Aku ingin membantu orang lain yang mengalami hal serupa, tapi aku harus yakin bahwa aku sudah siap."
Selain lewat Instagram, Chloe juga membuat blog untuk membagikan perjalanannya. Berkat media sosial, Chloe pun kini mendapatkan dukungan warganet serta bisa berkomunikasi dengan orang yang mengidap hal serupa.
Terkini
- Fenomana Glass Ceiling: Mengapa Perempuan Sulit Jadi Pemimpin di Dunia Kerja?
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi