
Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Motif batik yang dikenakan Bunga Citra Lestrai atau BCL saat melangsungkan akad nikah ternyata memiliki makna yang dalam. Dalam momen sakral itu, BCL diketahui memakai kebaya kutubaru yang dipadukan dengan kain batik cokelat.
Sementara sang suami Tiko Aryawardhana dan putra BCL, Noah Sinclair, memakai beskap dan kain batik serupa. Ternyata, pakaian tersebut dipesan secara khusus kepada desainer kondang Didiet Maulana.
Secara detail, Didiet merancangkan kebaya kutubaru untuk BCL dengan gaya klasik. Dia mengaku terinspirasi dari dokumentasi klasik kebaya pada foto-foto tahun 1950 hingga 1980-an.
Baca Juga
-
Intens 5 Bulan, Ribuan Pengusaha UMKM Perempuan Dapat Pelatihan Paket Lengkap
-
Jaga Stabilitas Finansial, Tabungan di Bank Masih Jadi Pilihan Utama
-
Cara Mengatasi Insomnia, Perhatikan 9 Kunci Tidur Nyenyak Ini
-
5 Drama Korea Romantis Terbaik, Populer di Seluruh Dunia
-
6 Cara Merawat Sepatu Kulit, Ternyata Sangat Mudah dan Tanpa Drama
-
6 Cara Menghilangkan Jerawat yang Aman untuk Kulit Sensitif, Jangan Dipencet!
Kebaya itu juga dilengkapi dengan kain brokat Perancis berbentuk bunga yang disematkan pada beberapa bagian. Bentuk bunga tersebut juga sebagai representatif dari nama BCL serta lambang bunga yang mekar di hari pernikahannya.
Kain batik yang digunakan sebagai bawahan kebaya itu juga sama bermaknanya. Pada corak batik itu tersemat doa dan harapan bagi kehidupan pengantin.
"Tampilan Unge (panggilan akrab BCL) dilengkapi dengan kehadiran angkin berwarna merah tua dengan batik motif Sidomukti, yang menyimbolkan kemakmuran, kebahagiaan dan kesejahteraan," ungkap Didiet.
Tampilan BCL makin sempurna dengan memakai hiasan rambut berupa sisir mirip mahkota yang diletakan bagian tengah, dengan Centhung (perlambang gerbang).
Aksesoris itu untuk menandakan seorang perempuan akan memasuki gerbang tahapan baru kehidupan. Juga dipakaikan melati dan veil lembut yang menjuntai panjang saat BCL berjalan menuju tempat pelaminan.
Untuk beskap yang dipakai Tiko, Didiet mengaku kalau dirinya terinspirasi dari beskap Sikepan dengan dalaman kerah tinggi, sehingga menonjolkan nuansa aristokrat.
Tampilannya dilengkapi dengan blangkon dan melati yang khusus didatangkan dari Jawa yang baru tiba di lokasi pernikahan BCL di Bali tepat saat hari pernikahan pukul tiga pagi.
(Lilis Varwati)
Terkini
- Vulnerable atau Oversharing? Menakar Batas Cerita Perempuan di Dunia Maya
- Merayakan Cinta Lewat Lagu, KOSTCON 2025 Hadirkan Konser OST K-Drama Pertama dan Terbesar
- Solusi Rambut Sehat dan Berkilau dengan Naturica, Wajib Coba!
- Kamu Terlalu Mandiri: Ketika Kemandirian Perempuan Masih Dianggap Ancaman
- Support System Seumur Hidup: Bagaimana Kakak Adik Perempuan Saling Menguatkan?
- Women News Network: Menguatkan Suara Perempuan dari Aceh hingga NTT
- Saatnya Berbagi Tugas di Dapur, Karena Memasak Bukan Hanya Tanggung Jawab Perempuan
- Lajang dan Bahagia: Cara Perempuan Menikmati Hidup Tanpa Tekanan Sosial
- Plan Indonesia dan SalingJaga Gelar Soccer for Equality, Dukung Kesetaraan Pendidikan Anak Perempuan NTT
- Paternity Leave Bukan Sekadar Cuti, Tapi Wujud Budaya Kerja yang Inklusif